DBasia.news – Target khusus kepada skuat tunggal putri dibebankan sang pelatih Rionny Mainaky pada Fuzhou China Open 2019. Kali ini, Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani dituntut meraih prestasi.
Kegagalan di tur Eropa membuat Rionny kecewa. Gregoria bahkan tidak bisa melewati babak pertama.
Sementara Fitriani, hanya bisa melaju hingga babak kedua di French Open 2019.
“Mereka harus bisa lebih fokus dan telaten. Sepeti saat mereka ini harusnya menang, tapi malah kalah di dua set. Di situ pelatih kasih masukan, saya kasih tahu mereka salahnya di sini. Mereka sudah tahu, tapi mereka hilang fokus dan kalah. Mereka harus pintar-pintar, kalau ada kesempatan harus bisa digunakan,” ungkap Rionny.
“Kalau seseorang sudah yakin bisa menang, itu menjadi modal mereka untuk bisa percaya diri. Mereka harus siap bukan hanya saat latihan dan di lapangan. Tapi juga mulai dari bangun tidur sampai sarapan, mereka harus siap dan bisa fokus,” lanjutnya.
Fuzhou China Open 2019 bakal menjadi turnamen terakhir yang diikuti Fitriani dan Gregoria. Rionny meminta kepada dua anak asuhnya itu untuk memberikan hasil terbaik.
“Ini kan turnamen terakhir tahun ini. Jadi targetnya harus menang. Harus fokus, tenang, kalau sudah memimpin permainan harus konsen, jangan buru-buru. Mereka sudah tahu kesalahan kemarin,” ungkap Rionny.
-
Optimisme Rionny Mainaky Terkait Kans Tunggal Putri di Tahun 2020
-
Kalah di Perempat Final Fuzhou China Open, Praveen/Melati Merasa Selalu Tertekan Sepanjang Laga
-
Performa Fitriani dan Gregoria Membuat Rionny Mainaky Kecewa Berat
-
An Se-young Rebut Gelar Tunggal Putri French Open
-
Gregoria Harus Segera Perbaiki Penampilan