DBasia.news – Ali Budimansyah selaku pelatih tim nasional 3×3 Indonesia mengakui anak asuhnya masih terbawa permainan basket konvensional. Budi menyebut para pemain masih perlu waktu adaptasi pola 3×3.
Basket konvensional dengan 3×3 memang memiliki gaya bermain yang berbeda. Di 3×3, pebasket dituntut mengambil keputusan cepat.
“Dari teknik dan skill sebetulnya biasa saja sama dengan 5×5, tapi sistem di 3×3 itu berbeda dan para pebasket harus bisa beradaptasi cepat,” ujar Budi.
Budi meminta para pemainnya bisa bermain defense dan ofense secara konsisten, tidak seperti basket konvensional yang menyisir seluruh area. Menyiasati hal tersebut, Budi akan mengirimkan pemainnya ke beberapa turnamen internasional.
Terakhir, Respati Ragil Pamungkas dkk. tampil di FIBA 3×3 Asia Quest 2019, pada 6-8 September, di Maladewa. Tim 3×3 Indonesia berhasil melaju hingga babak delapan besar pada ajang tersebut.
Sebelumnya, para pemian juga sudah beradaptasi lewat turnamen IBL 3×3 2019. “Masalah fisik juga saya terbantu mereka (turnamen) karena sudah mulai duluan dengan klub masing-masing. Jadi, saya tak mulai dari nol,” ucap Budi.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Cabor Basket Indonesia Kini Punya Panduan Kesehatan pada Era New Normal
-
Kesampingkan Rekomendasi Kemenpora, Kualifikasi FIBA Dianjurkan Digelar