DBasia.news – Tiga tim Formula 1 dan badan induk motorsport Inggris Raya, mempertimbangkan menyurati Perdana Menteri Theresa May, menyusul ditolaknya usulan perjanjian Brexit oleh parlemen.
Awal pekan ini, proposal perjanjian yang diajukan May ditolak oleh parlemen Inggris dengan selisih 230 suara, terbesar sejak era Perang Dunia I.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa tanpa adanya perjanjian dengan negara-negara anggota UE.
Selain itu dampaknya juga akan dirasakan tim-tim F1 yang akan bepergian ke negara-negara Eropa. Sembilan dari sepuluh balapan antara pertengahan Mei sampai awal September akan dihelat di sana.
Pekan lalu, sebelum pengumutan suara di parlemen, sejumlah perwakilan dari tiga tim F1, telah bertemu dengan kepala Motorsport UK, David Richards. Identitas tim dirahasiakan, tetapi diyakini salah satunya adalah tim besar.
Dalam diskusi tersebut, mereka sepakat bahwa skenario Brexit tanpa perjanjian adalah yang terburuk dan harus dihindari.
Mereka khawatir, hal tersebut bakal menghambat perjalanan para personel tim dan logistik barang di Eropa. Ada juga masalah seputar perekrutan karyawan serta impor dan ekspor barang dari negara-negara UE.
Richards mengatakan masalah-masalah ini bisa mengancam kelayakan Inggris Raya sebagai basis bagi tim-tim Formula 1.
Tujuh dari 10 tim yang saat ini bertarung di F1 bermarkas di Inggris Raya, dan 45 dari 61 gelar konstruktor juga direbut tim-tim yang berbasis di tanah Britania – sisanya direngkuh Ferrari.
Menurut Richards, ada kemungkinan tim akan beroperasi secara satelit di Eropa.
“Kita harus bangga dengan fakta tim-tim unggulan dan tim-tim peraih juara dunia bermarkas di sini,” kata Richards di atas panggung Autosport International Show, pekan lalu.
“Dan ada kemungkinan kita akan menyulitkan mereka. Kita harus memastikan hal ini tidak terjadi.”
Dampak Brexit di motorsport bisa meluas ke luar F1, seperti perusahaan yang ingin mengimpor dan mengekspor barang, atau kompetitor dan kejuaraan Inggris yang harus bepergian ke Eropa.
-
Hengkang Dari McLaren, CEO Red Bull Sedih Mendengar Situasi Ini
-
Eks Promotor F1 Ini Dukung GP Monako Tetap Di Kalender F1
-
Mick Schumacher Masih Bisa Pakai Sasis Yang Rusak Usai Crash Di Jeddah
-
Eks Bos Honda F1 Resmi Gabung Red Bull Powertrains
-
Juan Pablo Montoya: Pandangan Soal Pebalap Kedua Kini Sudah Berubah