DBasia.news – Pasangan atlet putri Indonesia Rizki Amelia Pradipta/Ni Ketut Mahadewi Istarani langsung tersingkir pada laga pertama turnamen Thailand Masters 2019 setelah kalah dari pasangan tuan rumah.
Rizki/Ketut, seperti dipantau Antara di Jakarta, dari situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Rabu kalah dalam dua gim langsung 13-21, 15-21 dalam 46 menit turnamen tingkat Super 300 itu.
Pertandingan yang berlangsung di Bangkok, Thailand itu, menjadi pertemuan pertama pasangan Rizki/Ketut dari ganda tuan rumah peringkat 87 dunia itu.
Thailand Masters menjadi laga pertama pasangan putri Merah-Putih peringkat 85 dunia itu pada 2019 menyusul target pelatih kepala sektor ganda putri pemusatan latihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Eng Hian kepada Rizki/Ketut.
Eng Hian menargetkan Rizki/Ketut untuk mencapai peringkat 12 dunia sebelum April 2019 agar mereka dapat lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
“Jika belum bagus, saya akan kembali pada pasangan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta,” kata pelatih yang akrab disapa Koh Didi itu.
Rizki, Ketut, dan Della merupakan tiga atlet yang mendapatkan surat keputusan pelatnas prioritas sehingga berorientasi pada lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
“Saya melihat penampilan Della/Rizki sepanjang 2018 belum maksimal sehingga saya ingin mendorong pasangan Rizki/Ketut sebelum kembali kepada Della/Rizki yang telah punya peringkat 12 dunia,” katanya.
Selain Rizki/Ketut, ganda putri Indonesia lainnya yang juga tersingkir dari Thailand adalah Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Sementara, tiga pasangan putri lain lolos ke putaran kedua turnamen berhadiah total 150 ribu dolar AS itu. Mereka adalah Ribka Sugiarto/Febrina Dwipuji Kusuma, Della Destiara Haris/Virni Putri, dan Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto.
-
Rinov/Pitha Kalahkan Maulana/Lanny di Turnamen Internal PBSI
-
Hasil PBSI Home Tournament – Hafiz/Gloria Masih Terlalu Tangguh bagi Teges/Indah
-
Olimpiade Tokyo Ditunda, Sistem Pelatihan Badminton Ganda Putra Akan Diubah
-
Target di Olimpiade 2020 Sama Seperti Saat 2016
-
Indonesia Belum Terpikir Gantikan Wuhan Gelar Kejuaraan Asia