DBasia.news – Sebastian Vettel mengaku belum tahu pasti penyebab kecelakaan yang ia alami pada hari kedua pekan kedua tes pramusim Formula 1 2019 di Barcelona, Rabu (27/2).
Saat sedang menjalani tes di sesi pagi, Vettel melebar ke luar lintasan di tikungan berkecepatan tinggi Tikungan 3. Dalam informasi resmi yang diberikan Ferrari, “masalah mekanis” disebut sebagai pemicunya.
Meski belum ada detail perihal penyebab kecelakaan, sejumlah foto yang diterima Motorsport.com memperlihatkan bahwa bagian kiri sayap depan Vettel sempat melakukan kontak dengan permukaan trek.
“Dari perasaan saya, sepertinya ada masalah di bagian depan-kiri mobil,” ungkap Vettel yang sempat mendapat pemeriksaan medis. “Setelah itu saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk mencegah terjadinya benturan.
“Saya kehilangan kendali dan mobil melaju lurus ke dinding pembatas. Saat ini kami sedang berusaha keras mencari tahu penyebabnya.
“Andai area run-off dibuat lebih lebar, dan mobil tidak menabrak apapun, mungkin penyebab kecelakaan akan lebih mudah diketahui. Karena seperti yang Anda lihat, saat ini mobil dalam keadaan yang cukup rusak.
“Kita harus berhati-hati dalam memahami apa yang menjadi masalahnya. Itu yang kami lakukan sekarang di trek, dan juga di Maranello.”
Sedianya, Charles Leclerc akan menggantikan Vettel di sesi sore. Namun Ferrari merilis pengumuman bahwa SF90 belum bisa turun ke trek untuk “beberapa jam yang akan datang”.
Ini berarti ada kemungkinan Ferrari tidak bisa menambah total 40 lap yang ditempuh pada hari kedua pekan kedua tes. Pada Selasa (26/2), kubu Kuda Jingkrak juga kehilangan waktu trek menyusul pemeriksaan sistem pendinginan.
“Pekan lalu, kami menempuh jarak cukup jauh. Tapi rencananya adalah selalu memenuhi program tes supaya kami bisa menambah jumlah lap lebih banyak dari 40 yang kami lakukan pagi ini,” terang Vettel.
“Ini bukan situasi yang ideal. Tapi untuk saat ini, yang penting adalah memahami apa yang sebenarnya terjadi.
“Saya menabrak dinding cukup keras, dan saya pikir dinding telah bekerja dengan baik dalam menahan laju saya, begitu juga dengan mobilnya.
“Setelah tabrakan, mobil dalam kondisi rusak parah, jadi itu menyulitkan kami untuk merekonstruksi apa yang terjadi sebelumnya,” tutur dia.