DBasia.news – Eks pebalap F1, David Coulthard, menilai dominasi Charles Leclerc di awal kejuaraan F1 2022 mirip dengan dominasi sang legenda F1, Michael Schumacher.
Charles Leclerc tampil impresif sejak memulai debutnya dengan Ferrari. Ia sukses menyabet dua kemenangan sekaligus mengungguli seniornya, Sebastian Vettel di klasemen akhir pebalap pada F1 2019.
Namun pada musim 2020 hingga 2021, pabrikan asal Maranello tersebut mengalami keterpurukan. Mobil mereka kalah saing dengan rival utamanya, Mercedes dan Red Bull Racing. Perkembangan Leclerc pun seakan mentok di dua tahun tersebut.
Akan tetapi, saat ini potensi pebalap asal Monako tersebut mulai terlihat. Setelah regulasi baru mulai diterapkan pada musim ini, Ferrari seakan terlahir kembali.
Dari tiga seri balapan yang sudah digelar di awal F1 2022, tim berlogo kuda jingkrak itu telah mengoleksi lima podium dari total enam kemungkinan. Catatan ini jelas nyaris sempurna.
Belum lagi Leclerc yang sudah mencatatkan dua buah kemenangan dan tiga podium. Di seluruh seri balapan, ia bahkan meraih fastest lap.
Eks driver Alfa Romeo itu pun kini duduk di puncak klasemen sementara pebalap dengan koleksi 71 poin. Dominasi pun mulai terlihat.
David Coulthard yang dulu merupakan pebalap jet darat, menyamakan dominasi Charles Leclerc pada awal musim ini dengan era sang legenda Formula 1, Michael Schumacher.
Coulthard merasa bahwa sang pebalap kini telah mendapatkan mobil yang cocok dengan karakteristiknya, sama seperti saat Schumacher memulai dominasinya di kelas premier bersama Ferrari dari tahun 2000 hingga 2004.
“Melihat performanya (Leclerc) saat ini membuat saya merinding. Saya jadi teringat masa-masa Michael (Schumacher) dominan di Ferrari. Semua ketakutan saya kembali lagi,” ucap Coulthard dikutip dari Motorsport.com.
“Kita semua harus mengakui bahwa Leclerc adalah pebalap yang sangat kuat. Dia juga sosok yang hebat walau masih muda,” ia mengungkapkan.
“Ferrari sudah bekerja keras. Mattia Binotto (Prinsipal Tim Ferrari) melakukan pekerjaan yang baik walau berada di bawah tekanan selama dua tahun. Leclerc yang dominan ini menjadi hasil yang mereka petik,” jelasnya.
Tak hanya Leclerc, Carlos Sainz yang merupakan rekan setimnya juga menjadi faktor kesuksesan Ferrari di awal 2022. Pria asal Spanyol itu konsisten bersaing dengan Leclerc di urutan terdepan.
Sayangnya, seri GP Australia menjadi kali pertama Sainz gagal menginjakkan kaki di tangga podium. Pebalap berusia 27 tahun tersebut tidak mampu menyelesaikan perlomban Sirkuit Albert Park karena masalah teknis.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja