DBasia.news – Pebalap asal Belgia yaitu Stoffel Vandoorne angkat bicara soal perjalanan singkatnya bersama McLaren di ajang F1. Ia merasa bahwa dirinya sudah bekerja keras tetapi gagal mendapati hasil yang sesuai dengan ekspetasi.
Untuk diketahui, Stoffel Vandoorne pernah memperkuat McLaren tepatnya pada tahun 2016 hingga tahun 2018 silam. Sayangnya, perjalanan Vandoorne itu tidak berlangsung dengan mulus. Ia selalu kalah saing dari Fernando Alonso sehingga kariernya berakhir lebih cepat dari perkiraan.
Usut punya usut, Vandoorne mengaku bahwa situasi yang dialaminya kala itu memang sulit. Ia sudah mengusahakan yang terbaik, tetapi tak kunjung menyamai level dari Alonso sekalipun. Ia juga harus membagi fokus untuk terus balapan meskipun tahu namanya akan diganti oleh sosok yang lain.
“Anda tidak melihat semua yang terjadi di balik layar, semua politik. Saya tidak bisa membicarakan semua, tetapi Anda bisa membayangkan beberapa hal,” buka Vandoorne saat diwawancara oleh media setempat.
“Saya tidak menyesal. Saya (telah) mencoba melakukan pekerjaan terbaik saya. Yang terpenting, rasa percaya hilang di beberapa titik. Tidak mudah untuk tampil di level tertinggi ketika Anda tahu bahwa di belakang Anda tim bernegosiasi dengan pembalap lain,” tukasnya sekali lagi.
Perjalanan singkat itu memang kurang mengenakkan bagi Vandoorne. Akan tetapi, ia merasa beruntung bisa memetik pengalaman berharga di kompetisi Formula 1 selama tiga tahun lamanya.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja