DBasia.news – Setelah kembali menjalani hari yang sulit di GP Tiongkok, pembalap Williams, Robert Kubica, merasa tidak memiliki kecepatan saat balapan.
Kubica selalu menjadi yang terakhir melintasi garis finis di tiga balapan pertamanya sejak kembali membalap di Formula 1.
Pada balapan Minggu (14/4) di Shanghai, pembalap asal Polandia itu terpaut lebih dari 16 detik di belakang George Russell. Padahal rekan setimnnya tersebut melakukan satu pit stop lebih banyak.
“Entah kenapa, sejak saya mengemudikan mobil generasi baru, saya selalu kuat di laju long-run, sehingga saya fokus pada laju satu lap. Namun, dengan mobil tahun ini, saya merasa tidak punya kecepatan,” papar Kubica.
“Saya tidak mendapatkan cengkeraman. Saya sempat mengira bisa berbuat sesuatu saat kualifikasi karena waktu itu cengkeraman dari ban terasa lebih kuat.
“Tetapi saya tidak bisa melakukan apa yang dilakukan pembalap-pembalap di depan saya, atau bahkan George. Jadi ini aneh sekali.
“Saya mencoba segalanya, tetapi ketika Anda tidak punya cengkereman, Anda tidak bisa menciptakan sihir di olahraga ini.”
Kubica hanya berjarak 0,031 detik dari Russell pada kualifikasi. Namun, rata-rata 10 catatan waktu terbaiknya saat balapan terpaut satu detik lebih lambat dari pembalap Inggris Raya tersebut.
Ia mengaku frustrasi karena menurutnya ia telah mampu menunjukkan kecepatan balapan yang kuat saat mengetes mobil tahun lalu.
“Sepertinya setiap kali tingkat cengkeramannya lebih rendah, atau ketika saya memakai ban dingin, saya benar-benar tidak bisa mengemudikan mobil,” ujar Kubica. “Padahal tahun lalu tidak seperti ini.
“Tahun lalu, saya mengakhiri musim dengan berkata bahwa saya harus meningkatkan kecepatan saya di satu lap, dengan ban baru.
“Saya sama sekali tidak mengkhawatirkan kecepatan saat balapan. Saya justru merasa itu adalah kekuatan terbesar saya, dan sekarang saya sama sekali tidak punya kecepatan saat balapan.”
Ia menambahkan: “Saya tidak punya kecepatan balapan melawan rekan setim saya. Ketika berusaha keluar dari tikungan, roda saya berputar, mobil menjadi sulit dikendalikan, dan saya melihat dia menjauh.
“Saya tidak berkata bahwa ini kesalahan pada mobil, tetapi ada sesuatu yang harus kami pahami. Traksi saya sangat buruk, tetapi usai balapan George melaporkan traksi tidak terlalu jelek. Jadi seperti yang saya katakan, ini bukan hanya masalah mobil. Ada bermacam-macam faktor.”
-
Hengkang Dari McLaren, CEO Red Bull Sedih Mendengar Situasi Ini
-
Eks Promotor F1 Ini Dukung GP Monako Tetap Di Kalender F1
-
Mick Schumacher Masih Bisa Pakai Sasis Yang Rusak Usai Crash Di Jeddah
-
Juan Pablo Montoya: Pandangan Soal Pebalap Kedua Kini Sudah Berubah
-
Fernando Alonso Sempat Berpikir Untuk Tantang Hamilton Di GP Qatar