DBasia.news – Tiga pekerjaan rumah dimiliki pelatih tunggal putri Indonesia, Rionny Mainaky yang harus diselesaikannya. Rionny akan memulai tugasnya sebagai nakhoda Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan mulai 1 April 2019.
Menurut pengamatan Rionny, tunggal putri Indonesia memiliki masalah dalam stamina. Selain itu, dua masalah lain yang mengerogoti Fitriani dan kawan-kawan adalah taktik bertanding dan daya juang.
Pengalaman Rionny menjadi pelatih tim nasional Jepang sejak 2010 akan dibawa ke Cipayung. Satu yang ingin ditingkatkan Rionny yakni kedisiplinan.
“Karakter, disiplin adalah budaya orang Jepang. Sebisa mungkin kita lebih rajin dari pemain Jepang. Selanjutnya adalah stamina. Kalau skill sudah baik, tinggal taktik bertanding dan daya juang yang pantang menyerah seperti Ibu Susy (Susanti, Kabid Binpres PBSI),” kata Rionny.
Rionny meminta tunggal putri Indonesia mencontih Nozomi Okuhara atau Akane Yamaguchi. Kedua pebulu tangkis itu memiliki tekad pantang menyerah yang membawa mereka menjadi juara.
“Mereka rajin, disiplin dan telaten. Semua menu latihan dilakukan dengan serius, tidak manja, tidak sombong. Mereka punya karakter atlet yang bisa dibilang hampir sempurna,” kata Rionny.
-
Rinov/Pitha Kalahkan Maulana/Lanny di Turnamen Internal PBSI
-
Hasil PBSI Home Tournament – Hafiz/Gloria Masih Terlalu Tangguh bagi Teges/Indah
-
Olimpiade Tokyo Ditunda, Sistem Pelatihan Badminton Ganda Putra Akan Diubah
-
Target di Olimpiade 2020 Sama Seperti Saat 2016
-
Indonesia Belum Terpikir Gantikan Wuhan Gelar Kejuaraan Asia