DBasia.news – Pierre Gasly meminta AlphaTauri untuk merevisi strategi balap yang digunakan usai dirinya dan Yuki Tsunoda mencatatkan hasil kurang memuaskan di GP Austria.
Pierre Gasly menatap balapan GP Austria dengan penuh percaya diri. Ia berharap dapat merebut lebih banyak poin usai mengamankan posisi start keenam berkat performa luar biasa pebalap asal Prancis itu dalam sesi kualifikasi.
Namun Gasly harus kembali menelan kekecewaan di balapan kedua yang digelar di Sirkuit Red Bull Ring tersebut. Ia hanya mampu mempersembahkan dua poin untuk AlphaTauri setelah finis kesembilan.
Pada seri sebelumnya, GP Styria yang juga berlangsung di sirkuit yang sama sepekan sebelumnya, pebalap berusia 25 tahun itu gagal finis karena mobil AT02 miliknya mengalami kerusakan usai bertabrakan dengan Charles Leclerc.
Terkait hasil GP Austria, Pierre Gasly mengaku mempunyai teori tersendiri soal penyebab dirinya hanya bisa finis satu tingkat di atas batas zona poin. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh keputusan AlphaTauri untuk memulai balapan dengan menggunakan ban lunak dan melakukan dua kali pit stop.
“Kami pikir kami mungkin bakal mendapat manfaat lebih dari dua kali pit stop. Namun ternyata itu tak ideal. Melihat Aston Martin dengan taktik yang sama, melihat Yuki (Tsunoda) dan saya sendiri, sepertinya kami sedikit kesulitan,” kata Gasly dilansir Planet F1.
“Tetapi kami masih sangat dekat dengan Ferrari, yang memiliki kecepatan balap sangat baik di akhir pekan lalu. Kami harus berkomitmen pada Jumat malam karena merasa tidak memiliki speed dengan (ban) medium,” ia melanjutkan.
“Dalam hal strategi kami perlu melihat angka serta memperhatikan pendekatan kami pada akhir. Tetapi McLaren berhasil, Daniel (Ricciardo) mulai dari P13, bangkit dengan sekali pit stop. Jadi ada beberpa hal positif yang jelas untuk melakukannya satu kali,” tambahnya.
Hal inilah yang membuat Gasly meminta timnya untuk meninjau ulang strategi balap mereka agar tak mengalami kesulitan.
“Setelah lima lap saya sudah sangat kesulitan dengan bagian belakang. Saya mencoba bertahan, tetapi itu bukan ban untuk balapan, jadi ini sebabnya kami mengganti ban hard lebih awal,” ia mengungkapkan.
Banyak hal yang mungkin tak berjalan sesuai harapnnya, tetapi Gasly mampu menorehkan pencapaian yang lebih baik daripada rekan setimnya, Yuki Tsunoda. Tsunoda sendiri start dari P7, dan hanya finis di urutan ke-12.
Pebalap asal Jepang itu telah menduga dirinya bakal kesulitan saat tampil di balapan utama dibandingkan saat kualifikasi. Ia tak mampu memacu mobilnya lebih cepat untuk finis di zona poin.
“Kualifikasi bagus, namun race pace sangat mengerikan. Jadi, kami harus menganalisis mengapa begitu. Saya tahu akan sulit, hanya saja tidak menduga separah ini,” kata Tsunoda.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja