DBASIA Network

Pierre Gasly Mengaku Ikhlas Jika Akhirnya Tak Bisa Kembali Ke Red Bull

DBasia.news – Pierre Gasly enggan terpaku pada targetnya untuk kembali memperkuat Red Bull, sebab ia juga tak akan menolak jika diajak bergabung dengan tim kuat lainnya.

Pierre Gasly telah delapan tahun mengikuti program pebalap di Red Bull Racing. Pebalap asal Prancis tersebut juga sudah menggeber mobil Formula 1 sejak akhir musim 2017.

Setelah tampil impresif bersama Toro Rosso (berganti nama menjadi AlphaTauri sejak 2020), Gasly diboyong ke Red Bull Racing pada 2019. Namun setelah lima bulan atau tepatnya usai mengaspal dalam 12 balapan di F1 2019, para petinggi Die Roten Bullen menilai performanya kurang memuaskan.

Beruntung, Toro Rosso mau menerima kembali Pierre Gasly untuk melanjutkan sembilan balapan yang tersisa di musim 2019. Menariknya, saat itu ia mampu menempati peringkat ketujuh di klasemen akhir pebalap, hasil terbaiknya sepanjang berkarier di kelas utama hingga saat ini.

Meskipun hanya membela tim satelit Red Bull, Gasly mampu meraih kemenangan pertamanya pada F1 2020 (GP Italia) dan sekali naik podium (finis ketiga di GP Azerbaijan) pada kejuaraan musim 2021 untuk berada di peringkat kesembilan klasemen akhir pebalap.

Kendati demikian, Red Bull tampaknya masih belum ingin memberikan kesempatan kedua kepada Gasly. Sebaliknya, pabrikan asal Austria itu justru tetap menahan Sergio Perez untuk mendampingi Max Verstappen.

“Mereka (Red Bull) sangat kompetitif saat ini,” tutur Gasly dikutip dari Motorsport.com.

“Kami harus melihat apa yang akan mereka lakukan terhadap Verstappen dan apa yang mereka inginkan di masa depan. Tetapi saya juga harus memikirkan karier saya sendiri,” imbuhnya.

Gasly mengaku ikhlas jika pada akhirnya tak dapat kesempatan untuk kembali ke Red Bull. Ia juga tak akan menolak apabila ada tim kuat lain yang mengajaknya bergabung.

“Tahun lalu, saya memang hanya finis P9. Tetapi semua delapan pebalap di atas saya berasal dari tim penghuni empat besar di konstruktor. Jadi, saya kira wajar dan logis jika saya seharusnya menjadi pilihan pertama jika ada posisi lowong di tim hebat,” ia menuturkan.

“Red Bull Racing tetap menjadi prioritas saya kendati mereka masih harus memutuskan dulu apa yang akan dilakukan terhadap Perez,” tutupnya. 

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?