DBasia.news – Pergantian sistem poin dari 21 menjadi 11 sedang diusulkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Nantinya, satu pertandingan akan berlangsung dalam lima gim.
Wacana ini sudah pernah diutarakan pada 2018 di Bangkok. Namun, hal ini mendapat penolakan dari beberapa pihak.
Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer, menilai dengan sistem poin yang lebih pendek, bisa menarik banyak penggemar. Akan tetapi, wacana ini memang tak bisa dieksekusi dalam waktu dekat.
“Saya pikir ini (gim 11 poin) adalah hal yang tepat dilakukan untuk membuat bulu tangkis menghibur, kita perlu terus-menerus melakukan perbaikan dan kemudian membuat produk kita lebih baik. Jika kita tidak melakukan itu, kita akan menjadi stereotip dan tidak akan menarik bagi generasi mendatang,” kata Poul dikutip dari Xinhua.
“Mereka (anggota BWF yang memilih menolak gim 11 poin) mungkin merasa bahwa ini terlalu dekat dengan Olimpiade di Tokyo 2020. Mungkin mereka ingin mempertimbangkan ini setelah Tokyo 2020 dan kemudian melakukan perubahan. Maka kita harus menunggu dan lihat apa yang akan terjadi,” sambungnya.
Selain perubaha sistem poin, BWF juga tengah gencar mempromosikan AirBadminton. Inovasi baru ini membuat penggemar olahraga tepok bulu dari seluruh dunia bisa memainkan bulu tangkis di permukaan keras, rumput, dan pasir.
“Kami ingin semua orang memainkan bulu tangkis. Maka kami baru saja meluncurkan AirBadminton, ini sebenarnya sangat baik. Langkah berikutnya adalah menyebarkannya. Kami mengawalinya dengan AirBadminton di China, akan menarik melihat bagaimana penggemar bulu tangkis China menerima dan menggunakan kesempatan ini untuk kebaikan bulu tangkis,” kata Poul.
-
Kalahkan Korea Selatan 3-0, China maju ke final Piala Sudirman
-
World Tour Bulu Tangkis Kembali Digelar Oktober
-
Rinov/Pitha Kalahkan Maulana/Lanny di Turnamen Internal PBSI
-
Hasil PBSI Home Tournament – Hafiz/Gloria Masih Terlalu Tangguh bagi Teges/Indah
-
BWF Bersiap Gelar World Tour Pertama Pasca Pandemi di Taiwan Open 2020