DBASIA Network

Negosiasi Kontrak Dovizioso dengan Ducati Masih Terhambat Masalah Gaji

DBasia.news – Negosiasi kontrak antara Ducati dan Andrea Dovizioso masih terhambat soal masalah gaji, terlebih kondisi akibat pandemi virus corona juga menyebabkan tim kesulitan soal finansial.

Andrea Dovizioso kian santer dikabarkan akan hengkang dari Ducati, apalagi musim ini kontrak Andrea Dovizioso memang akan habis.

Sementara Ducati secara gamblang ingin merekrut rider muda sebagai proyek jangka panjang. Namun tak bisa dipungkiri juga bahwa Dovizioso lah yang selama ini membawa Ducati bersaing di papan atas, tepatnya hanya kalah dari Marquez dan jadi runner-up selama tiga musim beruntun.

Dovi juga sempat diisukan berpeluang bergabung dengan KTM, namun direktur motorsport KTM, Pit Beirer, menegaskan ingin mempertahankan keempat pebalapnya yang sudah ada.

Sementara sang manajer pribadi Dovizioso, Simone Battistella menyatakan bahwa kliennya hingga saat ini belum menerima tawaran soal kontrak baru dari Ducati. Ia mengungkapkan bahwa diskusi berjalan cukup alot karena Ducati bertekad mengurangi gaji Dovizioso.

Dovizioso sendiri awalnya mendapatkan 1,5 juta euro per musim, ia mengalami kenaikan gaji menjadi 6 juta euro per musim untuk 2019 dan 2020 berkat prestasinya yang gemilang. Namun diyakini jumlah tersebut terlalu memberatkan Ducati, apalagi kini hampir seluruh tim MotoGP mengalami krisis finansial akibat kompetisi yang mandek akibat pandemi Covid-19.

“Saat ini, kami belum dapat proposal dari Ducati. Semuanya tergantung situasi dan cara pendekatan yang mereka lakukan. Dalam kata lain, ini soal persentase gaji yang disepakati Andrea untuk dikurangi,” ujar Battistella kepada Motorsport.com.

Masalah finansial antara Dovizioso dan Ducati ini sebenarnya sudah pernah dikonfirmasi oleh Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti. Ia mengaku Ducati tetap ingin melanjutkan kerja sama yang telah terjalin sejak 2013, namun skuat asal Borgo Panigale ini juga tak memungkiri bahwa mereka ingin penurunan gaji yang signifikan.

“Situasi ekonomi berubah, jadi kami tidak bisa mempertimbangkan kontrak seperti dulu. Kami harus ambil keputusan berdasar dana yang tersedia. Target kami adalah balapan dengan rider kami sendiri, tapi dengan dana berbeda,” tandasnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?