DBasia.news – Kepala Teknisi Mercedes, Andrew Shovlin menjelaskan bahwa regulasi baru berdampak besar pada mobil W12, namun timnya tak akan mengubah desain rake tinggi mobil.
Regulasi baru membuat Mercedes menjadi salah satu tim yang terkena dampaknya, dikarenakan selama bertahun-tahun mereka memakai desain rake rendah. Berbeda dengan pesaing beratnya, Red Bull Racing, yang memakai desain rake tinggi membuat Max Verstappen tetap berada pada kecepatan terbaiknya. Tim pelanggan Mercedes, Aston Martin, pun turut merasakan dampak lantaran menggunakan desain rake rendah. Bahkan, kerugian yang dirasakan akibat perubahan desain floor adalah kehilangan waktu satu detik per lap.
Walau terdapat beberapa ruang bagi Mercedes dan Aston Martin untuk mengubah bagian belakang mobil sedikit lebih tinggi untuk memulihkan beberapa kerugian downforce, kedua tim tersebut tak mungkin melakukannya secara ekstrem dan meniru desain Red Bull. Bukan hanya itu, diperlukan waktu lama mengatur suspensi belakang yang serba baru, sesuatu yang tak diperbolehkan berdasarkan aturan sekarang ini. Ditambah lagi, tim-tim juga dipaksa untuk memulai platform aerodinamika mereka dari awal.
“Kami punya mobil yang bisa memenangi kejuaraan apabila kami membuat beberapa keputusan cerdas. Melakukan pekerjaan bagus dan mengoperasikannya dengan baik sepanjang musim,” kata Shovlin seperti yang dikutip dari laman Motorsport.com.
“Tetapi apa pun itu, baik rake tinggi atau rendah, kami tak bisa melakukan perubahan apa pun dengan hal tersebut sekarang ini,” tambahnya.
“Kami tak bisa mengangkat bagian belakang mobil setinggi 30 mm dan bekerja pada hal tersebut, dikarenakan bakal menghancurkan musim kami. Kami akan kehilangan lebih banyak waktu dalam melakukannya. Segalanya tak sepraktis itu,” jelasnya.
Bos Aston Martin, Otmar Szafnauer, pun mengatakan hal serupa. Pengaturan suspensi belakang untuk membuat rake lebih tinggi tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat.
“Untuk kali pertama dalam ingatan saya setelah 24 tahun berada di olahraga ini. Kami diharuskan melakukan homologasi suspensi karena peraturan yang disebabkan oleh Covid-19,” ucapnya.
“Anda hanya dapat mengubahnya bila Anda menggunakan token untuk mengubah desain suspensi. Apabila kami menggunakannya untuk membuat bagian belakang 150 mm lebih tinggi, kami tetap saja tak bisa melakukannya,” imbuhnya.
Shovlin pun menjelaskan, tak ada gunanya bagi Mercedes untuk memikirkan tim-tim yang punya desain rake tinggi lebih diuntungkan. Semua teknisi skuadnya saat ini hanya fokus untuk menempatkan segalanya dengan tepat.
“Apakah aturan baru ini lebih berdampak pada mobil dengan rake rendah daripada rake tinggi? Mungkin itulah yang menjadi masalah,” ujar Shovlin.
“Saya mengetahui, mereka (Red Bull) memenangi balapan terakhir musim lalu, namun secara keseluruhan, kami berada di atas mereka di akhir musim dan itu bukanlah masalah bagi kami sekarang ini.” “Apakah kami kesulitan dengan adanya aturan baru atau mereka punya tingkat pengembangan yang lebih cepat sejak aturan baru diterapkan. Namun, memang seperti itulah adanya,” tutupnya.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja