DBasia.news – Kedua teknisi senior Mercedes mengakui bahwa banyaknya kendala yang dialami saat tes disebabkan oleh kondisi mobil yang kurang stabil dan masalah ketahanan ban.
Tim Silver Arrows menjadi tak difavoritkan pada lomba pertama Kejuaraan Dunia Formula 2021, GP Bahrain, yang baka digelar pada 26-28 Maret mendatang. Hal ini disebabkan oleh hasil tes yang dilakukan di tempat yang sama, Sirkuit Internasional Bahrain, pekan lalu.
Juara dunia F1 tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) Lewis Hamilton finis di posisi ke empat dengan mobilnya, Mercedes F1 W12. Ia tertinggal hingga 1,065 detik dari Red Bull Racing RB16B milik Max Verstappen yang menjadi pebalap tercepat.
Valtteri Bottas, pebalap yang juga memperkuat tim tersebut, mampu memimpin pada hari kedua tes dengan waktu lap 1 menit 30,289 detik. Akan tetapi, waktu lap pebalap Finlandia itu terpaut 1,329 detik dari lap tercepat Verstappen yang dicatatakan pada hari terakhir.
“Tes diawali dengan kondisi yang kurang mendukung karena banyaknya butiran pasir di lintasan. Hebatnya, kami masih dapat mencatat waktu lap yang bagus,” jelas Andrew Shovlin, teknisi senior Mercedes seperti yang dikutip dari laman Motorsport.com.
“Tapi angin sangat memengaruhi penampilan mobil kami sehingga mempersulit untuk mencari setelan terbaik. Apalagi jika angin berubah arah dari hari ke hari,” tambahnya.
Shovlin mengakui timnya terkendala dengan transmisi pada sesi pagi hari pertama uji coba sehingga hanya mampu finis di posisi keenam. Tetapi, tim mereka mampu memperbaiki penampilannya walau harus mengurangi jumlah lap saat menguji daya tahan mobil.
James Vowles selaku Chief Strategist Mercedes juga memberikan komentar mengapa mobil mereka tak stabil. Vowles mengungkapkan, semua mengetahui bahwa mereka tak mampu menyaingi kecepatan Red Bull di tes Bahrain.
“Jujur saja, kami belum dapat memastikan area mana yang mengalami kendala. Kami masih melakukan analisis dari data yang terkumpul,” tutur teknisi asal Inggris tersebut.
Shovlin menambahkan, saat angin bertiup dari belakang, Mercedes W12 menjadi kurang stabil. Ban memang cenderung lebih cepat panas di Sirkuit Bahrain. Saat hal tersebut terjadi, mobil mulai selip dan memperburuk keadaan.
“Kondisi tersebut sebenarnya sama dengan mobil tim lain. Tapi sepertinya mobil kami lebih rentan terhadap angin ketimbang mobil lain. Sekarang kami akan menguji set-up lain yang membuat mobil lebih tenang,” ucap pria 47 tahun tersebut.
Saat ditanya di mana posisi Mercedes menjelang lomba pembuka, sesudah melihat hasil tes di Bahrain, James Vowles pun tak bisa memastikan.
“Bagi saya, masih banyak pertanyaan yang perlu dijawab. Itu memang sering kami alami saat tes musim dingin. Yang pasti, kami sudah memahami tren yang terjadi saat ini, Red Bull punya mobil terbaik,” ucap Vowles.
“Tapi semua itu baru tes. Kami bakal mencoba mengubahnya saat lomba nanti. Kami memastikan Red Bull bakal sangat kuat. Namun mengenai siapa yang akan berada di posisi depan nanti, itu tergantung performa harian saat akhir pekan lomba,” tutupnya.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja