DBasia.news – Medali yang akan dipakai pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 resmi diperkenalkan, satu tahun sebelum ajang tersebut berlangsung, Rabu (25/7). Pihak panitia mengklaim medali tersebut menjadi yang paling ramah lingkungan sepajang sejarah.
Seperti dilansir BBC, sekitar 32 kilogram emas diekstraksi dari 6,2 juta ponsel bekas yang disumbangkan masyarakat Jepang dalam dua tahun terakhir.
Selain itu, Jepang juga melakukan proses daur ulang 3,5 ton perak dan 2,2 ton perunggu untuk membuat 5.000 medali Olimpiade dan Paralimpiade.
Sebetulnya, pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, panitia juga menyisipkan unsur daur ulang, tetapi tidak sebanyak pada Olimpiade Tokyo 2020.
Untuk desain, dewa kemenangan yang menjadi simbol Olimpiade tetap ada. Namun, tuan rumah berhak membuat desain bagian belakang.
Menurut pihak penyelenggara, desain bagian belakang medali Olimpiade melambangkan keberagaman dan dunia di mana orang-orangnya yang berkompetisi di olahraga dan bekerja keras mendapat penghormatan.
-
Raih Medali Emas Terbanyak, Amerika Serikat Juara Umum Olimpiade Tokyo 2020
-
Nazar Richarlison jika Brasil Menangi Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
-
Presiden Komite Penyelenggara Tokyo 2020 Ingin Olimpiade Digelar Dengan Penonton di Stadion
-
Rusia Bantah Tuduhan Inggris dan AS Soal Serangan Olimpiade Tokyo
-
Ganti Tema, Olimpiade Tokyo Tetap Berlangsung pada 2021