DBASIA Network

Nazar Richarlison jika Brasil Menangi Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

DBasia.news – Tim Brasil berada di jalur yang tepat dalam upaya mempertahankan status juara bertahan sepak bola putra Olimpiade. Pasalnya tim arahan Andre Jardine sukses menapaki perempat final.

Dani Alves dkk keluar sebagai pemuncak klasemen grup D dengan raihan tujuh poin dari dua kemenangan dan sekali imbang, finish di atas Pantai Gading, Jerman, dan Arab Saudi.

Brasil akan menghadapi Mesir di perempat final yang akan dihelat di Saitama Stadium, Sabtu (31/07) pukul 17.00 WIB. Salah satu bintang mereka yang tengah on fire adalah Richarlison.

Penyerang berusia 24 tahun sudah membukukan lima gol dan menjadi top skorer sementara, tiga gol di antaranya merupakan hat-trick kala Brasil menang 4-2 atas Jerman. Richarlison jadi pemain pertama dari Premier League yang melakukannya di Olimpiade.

Brasil dalam jalur yang tepat untuk memenangi medali emas dan Richarlison punya nazar jika Brasil sukses melakukannya. Apa itu?

“Segalanya (makna medali emas untuk Richarlison). Saya tidak pernah membayangkan diri saya memiliki tato, tetapi jika Brasil memenangkan emas Olimpiade, saya pasti akan menato diri saya. Saya hanya harus memperingati momen itu. Itu akan sangat berarti untuk dicatat dalam sejarah,” ungkap Richarlison di laman resmi FIFA.

Mesir di mata Richarlison merupakan lawan yang tangguh. Meski tak diperkuat Mohamed Salah, Mesir memiliki pertahanan kuat yang dipimpin mantan bek West Bromwich Albion, Ahmed Hegazy.

“Mesir adalah tim yang hebat. Brasil melawan mereka pada laga pemanasan untuk Olimpiade ini dan kami kalah 1-2. Mereka telah berkembang dari grup yang sangat sulit. Saya pikir ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Kami harus fokus penuh untuk bisa mencetak gol dan menang,” tambah dia.

Richarlison salah satu pemain yang belum beristirahat sejak musim lalu. Pasca musim lalu berakhir, Richarlison bermain di Copa America 2021 dengan Brasil dan kini di Olimpiade. Tapi ia mengaku tidak letih dengan segala jadwal padat itu.

“Saya berusia 24 tahun – tidak! (lelah) Jelas musim itu sangat menuntut, tetapi saya tidak merasa lelah. Saya melakukan apa yang diimpikan oleh jutaan orang (untuk hidup). Saya merasa beruntung, tidak lelah,” tambah Richarlison.

“Saya akan beristirahat ketika saya pensiun. Di pertandingan terakhir Jardine bertanya apakah saya ingin digantikan dan saya menjawab ‘Tidak’. Kemudian saya mencetak dua gol. Saya bisa beristirahat dalam dua hari di antara pertandingan,” urai dia.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?