DBasia.news – Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, belum bisa bernapas lega meskipun sudah berhasil meraih gelar juara. Driver berjuluk Mad Max ini terancam kehilangan super license.
Sejak Juli 2021, Verrstappen telah melakukan beberapa pelanggaran berat. Di antaranya ketika Verstappen melakukan overtake saat tidak memiliki cukup ruang pada GP Italia.
Akibat hal ini, mobil Verstappen dan Lewis Hamilton saling bertabrakan. Beruntung kedua pembalap tersebut tidak mengalami cedera parah.
Kemudian di GP Qatar, Verstappen kembali melakukan kesalahan. Pembalap berusia 24 tahun itu sempat tidak memedulikan bendera kuning ganda. Sementara di GP Arab Saudi, Verstappen mendapatkan penalti karena mengendarai mobil secara ceroboh.
Setidaknya dari aksi berbahaya yang dilakukannya, Verstappen sudah mengantongi tujuh poin penalti. Tentunya hal ini menjadi sinyal bahaya karena bisa membuat Verstappen kehilangan super licensenya.
Sebagaimana diketahui, jika pembalap Formula 1 mengumpulkan 12 poin penalti, maka super license yang dimiliknya akan dicabut. Hal ini berimbas kepada hukuman diskualifikasi dari kejuaraan Grand Prix. Namun, perolehan poin ini dapat direset kembali menjadi nol ketika tanggal terakhir menerima penalti telah lewat dari 12 bulan.
Dengan kondisi ini, Verstappen harus berhati-hati saat menjalani balapan di musim depan. Sebab perolehan poin penalti Verstappen di musim 2021 masih berlaku. Jika masih mengendarai mobil secara ceroboh, bukan hal mustahil Verstappen didiskualifikasi dari kejuaraan Grand Prix.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja