DBasia.news – Kejurnas Bulu tangkis 2018 bisa menjadi ajang evaluasi pembinaan pemain. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta, Alex Tirta. Pasalnya, ajang ini merupakan level tertinggi pemain terbaik di Indonesia.
Kejurnas Bulu tangkis 2018 merupakan ajang penutup tahun para pencinta bulutangkis di Indonesia. Turnamen tersebut mempertemukan klub-klub bulutangkis tanah air.
Kebanyakan pebulu tangkis top lahir dari Kejurnas Bulu tangkis. Terdapat format unik dalam setiap penyelenggaran kejuaraan bulu tangkis tersebut.
Setiap tahun, Kejurnas Bulu tangkis bergantian mempertandingkan nomor perorangan dan beregu. Tahun ganjil untuk perorangan, sementara genap diperuntukan bagi beregu.
Menurut Alex Tirta yang juga Ketua Harian PBSI, Kejurnas dapat menjadi ajang evaluasi pembinaan pemain. Pengprov dapat membuat program pembinaan berbasis teknologi.
“Kejurnas Bulutangkis 2018 bisa menjadi ajang evaluasi pembinaan atlet pusat maupun daerah. Pasalnya, kejurnas merupakan puncak kegiatan bulu tangkis di Indonesia,” tutur Alex Tirta.
“Ke depannya, Pengprov harus bisa membuat kejuaraan berbasis sistem informasi. Hal itu dalam rangka mempersiapkan atlet-atletnya untuk bertanding di Kejurnas Bulu tangkis.”
“Menurut saya, sudah saatnya Pengprov memiliki program pembinaan berlandaskan teknologi. Agar proses regenerasi bisa berjalan efektif dan efisien,” Alex Tirta melanjutkan.
Kejurnas Bulu tangkis 2018 akan berlangsung di Jakarta Utara, 18 hingga 22 Desember 2018. Laga Divisi 1 Kejurnas dipertandingkan di Britama Arena, sementara Divisi 2 berlangsung di Gelanggang Remaja Tanjung Priok.
-
Rinov/Pitha Kalahkan Maulana/Lanny di Turnamen Internal PBSI
-
Hasil PBSI Home Tournament – Hafiz/Gloria Masih Terlalu Tangguh bagi Teges/Indah
-
Olimpiade Tokyo Ditunda, Sistem Pelatihan Badminton Ganda Putra Akan Diubah
-
Target di Olimpiade 2020 Sama Seperti Saat 2016
-
Indonesia Belum Terpikir Gantikan Wuhan Gelar Kejuaraan Asia