DBasia.news – Charles Leclerc harus menelan pil pahit pada Grand Prix Monako, Minggu, setelah masalah mekanik menghalanginya start di balapan di kampung halamannya itu.
Sang pebalap Ferrari mengklaim pole position pada Sabtu sebelum menabrakkan mobil SF21 yang ia kendarai di pagar pembatas di dekat tikungan Swimming Pool 18 detik jelang akhir babak kualifikasi pada Sabtu.
Ia pun dibuat cemas dengan kemungkinan kerusakan girboks setelah tabrakan yang cukup keras hari itu.
Inspeksi pertama pascakualifikasi Ferrari tidak menemui kerusakan berarti, dipertegas dengan inspeksi lanjutan pada Minggu pagi sehingga Leclerc sempat berlega hati mempertahankan pole position yang ia raih karena apabila tim harus melakukan penggantian komponen girboks, maka Leclerc bakal mendapat penalti mundur lima posisi start.
Namun, drama kembali terjadi di menit-menit jelang start ketika tim menemui masalah driveshaft kiri di mobil Ferrari bernomor 16 itu dan tidak cukup waktu untuk memperbaikinya.
“Sangat sedih. Sangat sulit untuk menerimanya dan saya merasa sedih untuk tim karena mereka telah memeriksa semuanya,” kata Leclerc seperti dikutip laman resmi Formula 1.
“Semua mekanik bergegas sejak kemarin mencoba mengecek semuanya dan semuanya baik dan saya melintasi sektor pertama ketika out-lap, semuanya berjalan sangat baik dan kemudian ketika saya tiba sebelum terowongan, saya rasa, dan sesuatu rusak di bagian belakang kiri yang bukanlah girboks.
“Pada awalnya saya kira itu girboks, tetapi dari investigasi pertama, saya tidak mengira itu girboks.
Sebelum lomba, Ferrari telah mengganti sejumlah komponen di mobil Leclerc, dengan harapan tetap mempertahankan pole position bagi sang pebalap, ketimbang mengganti girboks dan mendapat penalti mundur lima posisi start.
Pada Minggu pagi, mereka mengonfirmasi kecurigaan awal bahwa girboks menyintas tabrakan yang terjadi ketika Q3, tetapi optimisme itu langsung buyar dengan masalah driveshaft ketika mobil dibawa menuju grid.
“Ini adalah trek yang berarti sangat spesial bagi saya, bagi setiap pebalap balapan di kampung halamannya sangat berarti, mereka ingin tampil baik dan saya belum pernah menyelesaikan balapan di Monako,” kata Leclerc, yang selalu mengalami kecelakaan pada dua balapan sebelumnya di sirkuit jalan raya Monte Carlo itu.
“Tahun ini saya start dari pole dan saya bahkan tidak jadi start sehingga ini sulit untuk diterima tetapi kenyataannya demikian. Saya harus melupakannya dan tampil lebih baik di masa depan.”
Setidaknya pebalap berusia 23 tahun itu mengambil hikmah bahwa Ferrari sangat kompetitif di Monako, dengan Carlos Sainz membawa SF21 finis runner-up setelah Max Verstappen.
“Saya sangat menikmati kembali bertarung untuk posisi terdepan, tetapi di sisi lain kita semua itu hanya sekali.
“Mobil ini sangat baik di trek ini tetapi mulai balapan selanjutnya dan seterusnya kami akan kembali ke realitas dan sayangnya kami tidak akan bertarung untuk posisi ini lagi, jadi itulah kenapa terasa sedikit menyakitkan ketimbang biasanya.”
Leclerc akan berharap terhindar dari masalah serupa ketika sirkus Formula 1 menyambangi Azerbaijan untuk balapan di sirkuit Baku pada 6 Juni mendatang.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja