DBasia.news – Pebulu tangkis Indonesia, Le Carnando Rolly menceritakan awal kariernya. Leo-sapaan akrabnya ternyata sudah bermimpi menjadi atlet bulu tangmis sejak masih berusia dini.
Untuk diketahui, Leo baru saja berhasil menyabet gelar juara dunia bulu tangkis junior bersama pasangannya, Indah Cahya Sari Jamil.
Usut punya usut, Leo tidak pernah melepas cita-citanya saat tidur. Pebulu tangkis berusia 16 tahun itu selalu membawa raket saat beranjak ke peraduan.
Perjalanan Leo menjadi pebulu tangkis profesional juga tidak mudah. Ia sempat gagal mengikuti audisi PB Djarum sebanyak lima kali.
“Saya kan sudah dari usia dua tahun bermain bulutangkis. Kakak saya juga sering main di Sirnas (Sirkuit Nasional—kejuaraan bulutangkis tingkat nasional). Nah gara-gara dia (saya ikut jadi atlet),” ungkap Leo.
“Dari umur dua tahun saya suka tidur dengan raket. Asyik saja tidur dengan raket. Kalau dulu, sebelum tidur saya suka memainkan raket dan shuttlecock,” sambungnya.
Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil, memastikan satu gelar juara pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior yang berlangsung di Kanada, Minggu (18/11). Leo/Indah berhasil menumbangkan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti di partai final dengan skor 21-15, 21-9.
Menurut Leo, tak ada faktor spesial yang membuatnya bisa menjadi juara dunia bersama Indah. Akan tetapi, Leo tak menampik jika memiliki banyak kesamaan dengan Indah.
“Kalau di lapangan tidak gimana-gimana sih, enak saja bisa diajak ngobrol baik-baik. Jadi tukar pikiran saat main,” ujar Leo.
-
Rinov/Pitha Kalahkan Maulana/Lanny di Turnamen Internal PBSI
-
Hasil PBSI Home Tournament – Hafiz/Gloria Masih Terlalu Tangguh bagi Teges/Indah
-
Olimpiade Tokyo Ditunda, Sistem Pelatihan Badminton Ganda Putra Akan Diubah
-
Target di Olimpiade 2020 Sama Seperti Saat 2016
-
Indonesia Belum Terpikir Gantikan Wuhan Gelar Kejuaraan Asia