Bos Ferrari, Mattia Binotto, menegaskan bahwa timnya tak melakukan banyak perbaikan pada mobil mereka, F1-75, jelang tes pramusim di Sirkuit Bahrain.
Duo pebalap Ferrari, Charles Leclerc dan Carlos Sainz, mampu berada di posisi atas saat tes pramusim F1 2022 di Sirkuit Barcelona. Hal tersebut membuat mereka menjadi acuan, bahkan oleh tim besar seperti Mercedes dan Red Bull Racing yang belum mempertontonkan kecepatan secara konsisten.
Kabarnya dua tim tersebut merilis paket aerodinamika baru yang jauh lebih agresif jelang tes di Sirkuit Bahrain pada 10-12 Maret mendatang.
Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, kemudian mengungkapkan kalau timnya tak akan melakukan perbaikan radikal pada tes pramusim kedua di Sakhir.
“Tidak akan ada perubahan terlalu banyak dibandingkan dengan apa yang kami miliki sekarang. Saya kira itu merupakan langkah pertama bagi kami untuk mengoptimalkan apa yang dimiliki,” ujarnya dikutip dari Motorsport.com.
“Kami masih jauh dari performa terbaik, bukan hanya karena kami melaju dengan bahan bakar banyak dan tidak dalam mode mesin terbaik, tapi hanya karena ada banyak yang mesti dieksploitasi dari mobil itu sendiri,” ia mengimbuhkan.
Tim berlogo kuda jingkrak itu fokus untuk meningkatkan pace. Mereka bakal mencari solusi dari berbagai sisi termasuk gaya balap.
“Kami lebih fokus pada hal satu itu (kecepatan), bukan hanya dari sisi setup teknik, tapi dalam hal gaya balap dan pebalap. Jadi mari tunggu, kita lihat apa yang dilakukan tim lain,” kata Binotto.
“Tentu saja, Ferrari selalu memperhatikan pembaruan yang dilakukan kompetitor kami. Saya sangat yakin kalau mereka akan sangat kuat ke depannya,” ia menegaskan.
Binotto pun menjelaskan bahwa hasil pengetesan mobil F1-75 di markas tim sinkron dengan performa di trek.
“Dalam hal jarak tempuh, kami menempuh banyak lap. Yang terpenting adalah sejak hari pertama, pagi pertama, kami mengumpulkan data,” tuturnya.
“Saya kira itu sangat penting karena mobil-mobil ini sangat berbeda dan target pertama mencoba mempelajari mereka. Jadi target minimal dalam tes ini adalah mencoba memetakan mobil dalam segala kondisi dan memahami korelasi dengan terowongan angin serta simulator.”
“Sejauh ini, kami telah mengumpulkan banyak data. Korelasi akan jadi latihan untuk beberapa hari ke depan di Maranello. Kami ingin mengorelasikan semua data,” tutup Binotto.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja