DBasia.news – Sang juara dunia Formula 1 2018, Lewis Hamilton, menghadapi dilema mesin menjelang satu balapan terakhir musim ini di Abu Dhabi.
Mercedes mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya terkejut Hamilton mampu melintasi garis finis dan menjuarai balapan di Interlagos dua pekan lalu.
Pasalnya skuat Panah Perak tersebut mendapat laporan dari HPP Brackley (markas mesin Mercedes) di tengah balapan bahwa mesin pada pembalap Inggris Raya itu mencapai titik kritis dan bisa rusak kapan saja.
Namun, berkat perbaikan cepat di pit dan kemudian penyesuaian yang dilakukan Hamilton dari dalam kokpit memastikan mereka menyelesaikan balapan hingga akhir, sekaligus mengunci gelar juara konstruktor yang kelima.
Sekarang, menjelang balapan pamungkas di Abu Dhabi, Hamilton dan Mercedes dihadapkan dengan dilema: Menerima penalti grid demi memakai komponen baru, atau mengambil risiko dengan memakai mesin lama.
Power Unit (PU) yang dipakai Hamilton di Brasil adalah yang ketiga musim ini dan rencananya tetap dipakai hingga pekan balapan di Abu Dhabi.
Hamilton masih memiliki PU1 dan PU2 bekas dari awal musim, tapi kedua unit tersebut sudah menempuh tujuh pekan balapan.
Jika Mercedes memutuskan memakai komponen baru, maka Hamilton akan mendapat hukuman mundur grid. Tapi setidaknya sang lima kali juara dunia itu tidak perlu khawatir dengan kondisi mesinnya.
-
Hengkang Dari McLaren, CEO Red Bull Sedih Mendengar Situasi Ini
-
Eks Promotor F1 Ini Dukung GP Monako Tetap Di Kalender F1
-
Mick Schumacher Masih Bisa Pakai Sasis Yang Rusak Usai Crash Di Jeddah
-
Eks Bos Honda F1 Resmi Gabung Red Bull Powertrains
-
Juan Pablo Montoya: Pandangan Soal Pebalap Kedua Kini Sudah Berubah