DBasia.news – Konsultan motorsport Red Bull F1, Helmut Marko, menegaskan tim perlu memangkas bobot RB18 kalau mau bertarung di depan lagi.
Syarat tersebut tak bisa ditawar jika melihat betapa RB18 obesitas, walaupun Formula 1 telah menaikkan batas berat dari 752kg ke 795kg. Peningkatan itu disebabkan berat ban 18 inci dan perbaikan perangkat keselamatan di sasis.
Hal ini disadari setelah Max Verstappen diasapi pembalap Ferrari, Charles Leclerc, di Formula 1. F1-75 jelas lebih ramping dan gesit.
Selain itu, timbul komentar Prinsipal Mercedes Toto Wolff, yang menyebut bahwa W13 dan RB18 yang paling berat di antara penghuni grid. Marko pun membenarkan klaim tersebut.
Ini jadi tantangan mereka karena mengurangi berat akan berbenturan dengan budget cap maksimal 140 juta dolar AS (sekitar Rp2 triliun). Oleh karena itu, fokus Red Bull terbatas pada area tertentu.
“Lebih sulit untuk mengurangi berat karena pembatasan biaya. Anda harus mengalkulasi dengan lebih presisi di mana kemajuan teknik, di mana pengurangan berat dan reliabilitas (dapat ditemukan), contohnya pada tiga komponen ini. Kemudian, Anda mesti menemukan kompromi terbaik,” ujarnya dalam wawancara kepada Formel1.de.
“Tapi satu hal yang jelas, Anda tidak bisa mengemudi di bagian depan musim ini kalau Anda kelebihan berat.”
Setidaknya, ada sinyal positif yang didapat Red Bull setelah menempatkan Verstappen ke puncak podium Grand Prix Arab Saudi. Namun, mereka masih harus memikirkan pengembangan yang biasanya menelan dana besar.
Kondisi RB18 itu bertolak belakang dengan mobil tim satelit Ferrari, Alfa Romeo. C42 menjadi yang beratnya paling ideal dan sesuai regulasi F1 2022.
Ini jadi salah satu kunci keberhasilan untuk dua pembalapnya, Valtteri Bottas dan Zhou Guanyu, finis 10 besar di Sirkuit Sakhir, Bahrain.
Terkait dengan berat C42, Marko menuturkan, “Dari informasi yang kami miliki dan terutama bagaimana kerasnya mereka menentang penambahan berat, sungguh aman diasumsikan kalau mereka berhasil.
“Seharusnya mereka juga memiliki wheelbase lebih pendek. Saya tidak bisa menghakimi. Tapi bersama dengan mesin Ferrari, itu menjelaskan performa yang mereka miliki sekarang.”
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja