DBasia.news – Bos Haas, Guenther Steiner, mengungkapkan keinginan timnya untuk merekrut pebalap cadangan yang memiliki lebih banyak pengalaman di ajang Formula 1.
Haas kini menjadi satu-satunya tim yang belum pernah mencetak poin sepanjang musim 2021 bergulir. Duo pebalap rookie mereka, Nikita Mazepin dan Mick Schumacher kerap finis di posisi belakang.
Fakta tersebut tentunya saja membuat tim asal Amerika Serikat itu cukup kesulitan untuk mengumpulkan banyak data yang berguna bagi pengembangan mobil musim 2022.
Bos Haas, Guenther Steiner, pun mengungkapkan keinginan timnya untuk merekrut pebalap cadangan berpengalaman demi mengatasi kendala tersebut.
Seperti diketahui, menjelang akhir musim 2020 lalu, Haas memutuskan untuk mendepak kedua pebalap veteran mereka, Romain Grosjean dan Kevin Magnussen.
Dengan aturan baru mulai F1 2022, tim bermesin Ferrari itu otomatis harus menata ulang komposisi serta peran setiap anggota tim, salah satunya memiliki pebalap cadangan (reserve driver) yang lebih berpengalaman.
Haas saat ini hanya memiliki Pietro Fittipaldi yang juga berperan sebagai pebalap penguji. Pebalap asal Brasil tersebut baru dua kali turun di ajang F1, tepatnya tahun lalu saat menggantikan posisi Grosjean pada dua seri terakhir, GP Sakhir dan GP Abu Dhabi.
“Kami tidak memiliki referensi dalam pengembangan mobil. Masukan itu hilang karena kami tidak mempunyai pebalap berpengalaman. Butuh lebih dari satu cara untuk mengatasi problem ini. Selama ini kami tidak bisa melakukan banyak pekerjaan,” kata Steiner dikutip dari Motorsport.com.
“Tetapi saya ingin melihat bagaimana mereka (Schumacher dan Mazepin) memanfaatkan data yang ada. Dari data yang masuk, mereka berkembang pesat dan banyak informasi yang diberikan,” ia mengungkapkan.
Satu problem lagi bagi tim paling lambat di grid itu adalah bagaimana memaksimalkan kinerja pebalap ketiga mereka. Musim depan, Mazepin dan Schumacher bakal memberikan data penting semisal waktu lap.
Sementara itu, Steiner menjelaskan, akan sulit jika seorang reserve driver berfungsi sebagai pemasok referensi bagi tim. Pasalnya, jam terbang mereka di kokpit mobil juga terbatas sehingga hanya memberikan masukan saat tes.
“Saya akan berdikusi internal dengan para teknisi untuk mengetahui apa yang terpenting dan terbaik untuk mereka. Tetapi sejauh ini kami belum membuat keputusan,” ia mengakhiri.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja