DBasia.news – Terkendala anggaran, Force India tidak mampu membawa semua paket upgrade yang direncanakan untuk musim Formula 1 2018.
Skuat Silverstone itu mengalami krisis finansial pada pertengahan tahun. Setelah dinyatakan pailit, kepemilikan tim akhirnya beralih dari Vijay Mallya ke konsorsium pimpinan Lawrance Stroll, ayah dari Lance Stroll.
Meski bisa lanjut berkompetisi di sisa musim 2018, mereka harus merelakan semua poin yang diraih sebelum jeda musim panas. Force India pun didaftarkan ulang dengan tambahan nama ‘Racing Point’.
Team principal, Otmar Szafnauer, mengungkap kendala yang membuat timnya tidak bisa membawa paket upgrade secara tepat waktu.
“Kami membawa upgrade untuk GP Singapura, itu bekerja dengan baik,” kata Szafnauer kepada Motorsport.com.
“Tapi upgrade itu seharusnya sudah dibawa sejak Spa atau setidaknya sudah ada di Hongaria. Jika saja itu bisa dilakukan, mungkin kami dapat membawa upgrade yang lebih anyar untuk Singapura.
“Jadi bisa dibilang kami selalu satu langkah di belakang dalam hal upgrade ini. Tapi mau bagaimana lagi.”
Dengan identitas baru, Force India menuntaskan musim di urutan ketujuh dalam klasemen akhir konstruktor.
Jika menghitung semua poin yang direngkuh tahun ini, peringkat kelima sebenarnya bisa menjadi milik mereka, memisah di antara Renault dan Haas.
“Secara keseluruhan, performa kami musim ini sebenarnya cukup bagus,” tambah Szafnauer. “Awalnya kurang bagus karena ada masalah finansial.
“Kemudian proses kepailitan juga mengacaukan kami, seperti yang bisa Anda bayangkan, banyak rasa cemas dan ketidakpastian.
“Sekarang kami sudah kembali tenang dan berusaha mengawali tahun depan seperti kami mengakhiri tahun ini, di posisi yang bagus,” tuturnya.
-
Hengkang Dari McLaren, CEO Red Bull Sedih Mendengar Situasi Ini
-
Eks Promotor F1 Ini Dukung GP Monako Tetap Di Kalender F1
-
Mick Schumacher Masih Bisa Pakai Sasis Yang Rusak Usai Crash Di Jeddah
-
Eks Bos Honda F1 Resmi Gabung Red Bull Powertrains
-
Juan Pablo Montoya: Pandangan Soal Pebalap Kedua Kini Sudah Berubah