DBasia.news – Formula 1 tidak akan meninggalkan Eropa meskipun ada dorongan untuk memperluas kalendernya di Afrika dan Asia. Hal ini telah ditegaskan oleh CEO ajang balap jet darat Stefano Domenicali.
Di tengah indikasi yang berkembang bahwa balapan Grand Prix Afrika Selatan di Kyalami adalah target F1 berikutnya, dan berpotensi digelar awal tahun depan jika logistik dapat disortir, kemungkinan akan ada semacam perombakan kalender.
Jadwal F1 saat ini dibatasi sebanyak 24 balapan. Dengan penambahan grand prix di Las Vegas dan Qatar pada 2023, serta keinginan untuk mengelompokkan race secara regional, berarti beberapa event saat ini bisa dibatalkan untuk membuka jalan.
Indikasi menunjukkan Grand Prix Prancis, yang berlangsung setiap tahun dan GP Belgia bisa kehilangan slot reguler pada jadwal. GP Monako juga tidak dijamin, dengan F1 menuntut serangkaian konsesi jika ingin mengamankan kontrak barunya.
Liberty Media, selaku pemilik F1, telah memfokuskan upaya dalam beberapa tahun terakhir untuk dapat memperluas jangkauan kejuaraan di Amerika Serikat. Penambahan Miami dan Las Vegas bersama Austin membuat misi itu kini telah tercapai.
Berbicara dalam Forum Bisnis F1 yang diselenggarakan oleh Financial Times dan Motorsport Network di Monako, Jumat (27/5/2022), Stefano Domenicali mengatakan perhatian kini beralih ke Afrika dan Asia.
Tetapi pria kebangsaan Italia tersebut pun menegaskan bahwa Formula 1 tidak akan dan tak berencana membuang sejumlah balapan klasik mereka di Eropa hanya untuk menambah pasar baru kejuaraan.
“Ada wilayah di dunia yang ingin memiliki Formula 1 dan saya pikir salah satu kawasan yang ingin kami kembangkan adalah area Afrika. Kami adalah kejuaraan dunia dan itu adalah wilayah di mana kami tidak ada,” tutur Domenicali.
“Kami bekerja sangat keras untuk memastikan skenario ini, di mana kami akan segera menggelar grand prix, lalu ada ketertarikan di Asia. Namun, kami tidak ingin kehilangan minat, tentu saja, dari Eropa. Kami lahir di sini dan akan tetap di sini.
“Saya mendengar banyak suara yang tidak benar. Maksud saya, keindahan dari situasi yang kami jalani saat ini adalah bahwa kami punya banyak opsi. Dan kami akan membuat keputusan tepat, memikirkan strategi, DNA olahraga dan bagaimana setiap promotor ingin terlibat dengan kami.”
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Global Pormosi Balapan F1 Chloe Targett-Adams mengatakan jika seri ini difokuskan untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat dari pasar baru dan venue-venue tradisional Eropa.
“Kami adalah olahraga global, kami membutuhkan daya tarik global. Pijakan di Afrika adalah sesuatu yang telah kami kerjakan selama bertahun-tahun sekarang,” ia menjelaskan.
“(Pandemi) Covid-19 menunjukkan kepada kami bahwa kami dapat balapan dengan cepat, tetapi untuk benar-benar mencapai tempat yang kami inginkan secara strategis, untuk membangun olahraga dan basis fans, itu adalah proses bertahun-tahun.
“AS masih dalam pantauan kami, Afrika dan Asia juga, saya pikir adalah tempat yang kami butuhkan. Jika Anda melihat Cina, dengan bagaimana Covid terjadi, kami telah keluar dari pasar itu untuk saat ini dalam tiga musim, dan tahun depan masih tanda tanya.
“Bagaimana kami balapan di Eropa juga merupakan pertanyaan besar: memastikan kami benar-benar menjaga jantung olahraga ini. Tetapi ini adalah posisi yang luar biasa karena semua orang menginginkan balapan.
“Ini memberikan kami peluang terbaik untuk membuat kalender yang paling fokus secara strategis dan didorong pertumbuhan yang telah kami lakukan bertahun-tahun,” Targett-Adams menambahkan.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja