DBasia.news – Jamarr Andre Johson dianggap tampil bagus oleh pelatih tim nasional basket putra Indonesia, Fictor Roring pada Asian Games 2018. Ito-sapaan akrabnya Jamarr sudah memberikan 100 persen untuk tim Garuda.
Pada Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus – 2 September, Jamarr menjadi pengumpul rebound terbanyak ketiga pada ajang empat tahunan tersebut. Dari enam pertandingan yang dilakoni, Jamarr mengumpulkan 67 rebound.
Jumlah tersebut jauh lebih banyak ketimbang pemain Houston Rockets yang membela China, Zhou Qi, atau center Iran, Hamed Haddadi. Namun, bagi Ito, hal itu belum cukup untuk tim nasional basket Indonesia.
“Saya sangat berterima kasih dengan Jamarr karena telah kasih 100 persen yang dia punya, tetapi kualitasnya jauh dari lawan-lawan yang ada di Asian Games 2018,” ujar Ito dalam diskusi basket yang berlangsung di Wisma Kemenpora, Kamis (20/12).
Menurut Ito, keberadaan Jamarr sebagai pemain naturalisasi belum sesuai dengan kebutuhan timnas. Pelatih Pelita Jaya itu ingin pemain yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dan tinggi.
“Jamarr itu dinaturalisasi sbeagai pemain CLS Knights pada awalnya. Kalau ukuran tubuh, dia masuknya masih small man. Sementara tim nasional basket Indoensia butuh pemain dengan postur lebih besar,” ujar Ito.
Jamarr Johson berhasil membawa tim nasional Indonesia menempati peringkat kedelapan pada Asian Games 2018. Prestasi itu sudah melebihi target di mana Perbasi hanya menginginkan tim asuhan Fictor Roring lolos dari fase grup.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Cabor Basket Indonesia Kini Punya Panduan Kesehatan pada Era New Normal
-
Kesampingkan Rekomendasi Kemenpora, Kualifikasi FIBA Dianjurkan Digelar