DBasia.news – Ferrari meminta kepada Steward F1 untuk menggunakan penanda yang lebih jelas di pinggir lintasan agar para pebalap menyadari jika mobilnya keluar dari lintasan.
Aturan batas lintasan menjadi pembicaraan hangat sejak awal musim ini karena beberapa keputusan Steward mengenai regulasi tersebut kerap tak menguntungkan pebalap. Seperti yang dialami oleh pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen.
Ia kehilangan peluang untuk merebut kemenangan di seri pembuka musim 2021, GP Bahrain. Verstappen juga gagal meraih pole position di Imola dan catatan waktu lap tercepatnya dibatalkan akibat dianggap melanggar batas lintasan.
Menjelang GP Spanyol, pebalap asal Belanda itu sempat meminta F1 untuk menempatkan penanda di pinggir lintasan yang bisa disadari oleh pebalap ketika mobil sudah melebihi batas lintasan. Masalah ini pun menjadi topik pembahasan oleh para petinggi tim bersama pejabat dari F1 dan FIA di Spanyol.
Charles Leclerc, pebalap Ferrari, sepakat dengan pendapat Verstappen untuk menempatkan kerb di sisi lintasan. Menurutnya, sulit untuk mengetahui keberadaan mobil apabila hanya menggunakan garis putih sebagai penanda.
“Secara pribadi, saya lebih menyukai kerb untuk mengetahui track limit, karena kami bisa merasakan getaran dari kerb saat mobil keluar lintasan. Garis putih yang digunakan saat ini, kami tidak bisa melihatnya dengan jelas dari dalam mobil, jadi sulit untuk menilai apakah kami masih ada di trek atau tidak,” jelas Leclerc seperti yang dikutip dari laman Motorsport.com.
“Jadi, saya ingin ada kerb di tikungan yang menerapkan regulasi track limit. Tapi, apa pun itu, yang pasti arus konsisten dan saya pikir para pebalap sepakat. Kami ingin sesuatu yang konsisten dan sama di setiap tempat. Apakah itu garis putih atau kerb atau apa pun itu, jujur saya sama sekali tidak keberatan,” imbuhnya.
Rekan setim Leclerc, Carlos Sainz, ikut menyoroti soal aturan batas lintasan. Ia menilai bahwa menggunakan gravel atau rumput di sepanjang sisi trek tidak bisa diterapkan pada semua sirkuit. Untuk itu, Sainz menyarankan terdapat kerb tambahan yang dipasang di setiap tikungan.
Salah satu hal yang menjadi masalah utama yakni sebagian besar lintasan balap F1 juga digunakan untuk ajang balap lain seperti MotoGP. Sehingga menempatkan lebih banyak kerb menjadi hal yang tidak memungkinkan.
“Saya pikir FIA dan semua orang menyadari bahwa arah yang diikuti trek modern saat ini mungkin tidak ideal bagi regulasi track limit. Pada akhirnya, ini membuat kami semakin kesulitan. Jadi, berdasarkan standar keamanan, bagi saya solusi terbaik adalah menempatkan kerikil atau rumput setelah kerb,” ungkap Sainz.
“Maka kami tidak perlu membahas tentang kerb atau garis putih. Saya sepakat dengan Charles bahwa saya lebih menginginkan kerb di sisi trek ketimbang hanya garis putih karena kami tidak bisa melihatnya,” tambahnya..
Bos Ferrari, Mattia Binotto, mendesak F1 untuk memberikan solusi sederhana untuk masalah tersebut yang juga bertujuan agar para penonton balapan dengan mudah memahaminya, karena setiap keputusan yang dibuat tidak pernah disukai semua orang karena dinilai tidak adil.
“Ini tentang memiliki sesuatu yang sederhana dan dengan cepat dimengerti. Apa pun itu, Anda memanfaatkan apa pun masalahnya. Jadi, dibuat sederhana. Saya melihat ada solusi yang lebih sederhana yang mungkin akan menjadi yang terbaik,” tutur Binotto.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja