DBasia.news – Bos Ferrari, Mattia Binotto, mengungkapkan bahwa timnya memberikan perlakukan yang sama kepada kedua pebalapnya, Charles Leclerc dan Carlos Sainz.
Performa yang ditunjukkan Carlos Sainz sepanjang F1 2021 bisa dibilang cukup memuaskan. Yang awalnya ia kesulitan beradaptasi dengan mobil Ferrari SF21 karena minimnya durasi uji coba, pebalap asal Spanyol itu menjelma menjadi sosok yang bisa diandalkan oleh tim.
Sainz sendiri sebenarnya mengemban tugas yang cukup berat saat didatangkan oleh Ferrari, mengingat dirinya menggantikan Sebastian Vettel. Akan tetapi, dari tiga balapan pertamanya bersama tim berlogo kuda jingkrak itu, ia sempat satu kali gagal finis di zona poin.
Namun, lambat laun Carlos Sainz mulai menemukan ritme balapnya. Ia mampu mengamankan urutan kedua di GP Monako yang sekaligus merupakan podium pertama Ferrari di musim 2021.
Kemudian, pebalap berusia 27 tahun itu kembali merengkuh podium di di GP Hungaria, serta pada balapan yang berlangsung penuh drama di GP Rusia.
Sementara itu Leclerc justru agak kesulitan menemukan performa terbaiknya saat balapan. Ia baru sekali finis di zona podium, tepatnya pada GP Inggris.
Kini keduanya hanya terpaut 6,5 poin di klasemen sementara pebalap F1 2021. Leclerc bertengger di peringkat keenam dengan mengumpulkan total 152 poin, sementara Sainz ada di posisi ketujuh dengan raihan 145,5 poin.
Melihat hal tersebut, bos Ferrari, Mattia Binotto, menjelaskan bahwa kedua pebalapnya itu tidak saling mengancam status satu sama lain. Semuanya diperlakukan setara dan tak dibeda-bedakan oleh tim.
“Tidak ada pebalap utama dan pebalap kedua pada saat kami bersaing memperebutkan peringkat (di klasemen konstruktor),” ujar Binotto dilansir dari Motorsport.com.
“Yang terpenting adalah kami menjaga ideologi itu, karena semua anggota tim memiliki DNA Ferrari. Semua setara dan tidak ada yang mendapatkan perlakuan special,” jelasnya.
Memang, Leclerc dan Sainz kerap menjalani ‘team order’ demi kepentingan Ferrari di beberapa kesempatan. Hal tersebut juga hampir terjadi pada seri GP Qatar, mengingat Sainz ketika itu diperintahkan untuk menjaga kondisi ban mobilnya, untuk menghindari kemungkinan ban bocor.
Kerja sama tim antara keduanya musim ini bisa terbilang cukup rapi. Mereka berhasil mengantarkan Ferrari di peringkat ketiga klasemen sementara konstruktor.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja