DBasia.news – Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, mangaku emosi atas perlakuan beberapa fans selama kualifikasi GP Belanda berlangsung. Dikarenakan mereka melakukan tindakan buruk dengan melempar flare ke dalam lintasan balap.
Peristiwa ini terjadi tepat saat berlangsungnya Q2 dan Q3. Ketika itu loyalis Verstappen kedapatan melempar flare berwarna orang ke dalam lintasan. Akibat kejadian ini, bendera merah akhirnya dikibarkan dan kualifikasi dihentikan beberapa saat.
Kejadian ini memicu kemarahan Verstappen. Peraih juara musim 2021 ini menilai tindakan mereka sudah melebihi batas.
“Ini perbuatan bodoh. Memegang flare sangat baik, dan tentu saja ada batasannya. Namun melemparnya ke lintasan sangat bodoh,” jelas Verstappen, dikutip dari crash.net.
“Saya pikir orang yang melakukannya sudah diusir. Jadi jangan lakukan itu, perbuatan itu tidak baik untuk semua orang, kamu bisa diusir, tidak dapat melihat balapan, dan berdampak bagi kami sebab sesi kualifikasi sempat dihentikan karena dianggap berbahaya. Jadi jangan lakukan itu,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan pembalap Ferrari, Charles Leclerc. Pembalap asal Monako ini menilai aksi pelemparan flare dapat membuat pembalap mengalami kecelakaan.
“Ini sangat berbahaya, jadi jangan lakukan tindakan seperti ini. Sangat bagus ada reaksi cepat dari pihak keamanan dan hal ini tidak boleh terjadi lagi,” tutur Leclerc.
“Saya tidak tahu apakah ke depannya kita bisa melakukan sesuatu untuk mencegah hal ini. Saya tidak tahu secara jelas kapan mereka melemparnya, tetapi jika mobil melintas di waktu bersamaan, bisa menciptakan resiko yang tidak diinginkan, jadi saya berharap hal ini tidak terulang kembali,” sambungnya.
Rekan satu timnya, Carlos Sainz turut mengomentari kejadian ini. Menurut pembalap berumur 28 tahun ini, seharusnya fans mengerti batasan dalam penggunaan flare.
“Saya pikir sangat penting bagi fans untuk mengetahui kapan menggunakan flare . Sangat baik jika mereka menggunakannya saat Verstappen berhasil meraih pole position, bukan di pertengahan balapan atau lap pertama ketika kita sedang berada di tengah persaingan,” kata Sainz.
“Dalam kecepatan 300 km/jam, kamu tidak ingin mendapatkan distraksi dari asap flare. Semoga organisasi bisa melakukan upaya baik untuk memberi peringatan kepada fans untuk menggunakannya di waktu yang tepat,” pungkasnya.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja