DBasia.news – Indonesia sukses memperbaiki prestasi pasa SEA Games 2019. Jika pada edisi 2017 di Kuala Lumpur hanya finis kelima, kini
Indonesia menempati posisi empat.
Jumlah medali emas yang didapat Indonesia juga bertambah dan melebihi target yang dibebankan pemerintah sampai Presiden
Republik Indonesia, Joko Widodo.
Indonesia mendapat total 267 medali di SEA Games 2019 dan 72 di antaranya merupakan medali emas. Sementara raihan perak ada
di angka 84 dan perunggu sebanyak 111.
Kami pun telah merangkum empat medali emas yang memiliki makna sangat spesial untuk kontingen Indonesia.
1. Polo Air Putra Akhiri Dominasi Singapura
Menuju SEA Games 2019 dengan torehan runner-up pada edisi 2017 dan harus menghadapi Singapura yang belum pernah terkalahkan
sepanjang sejarah. Namun skuad Polo Air Indonesia bisa mengakhiri tren positif Singapura.
Dalam perjalanan ke tangga juara, Ridjkie Mulia dan kawan-kawan tidak hanya mengalahkan Singapura, tapi juga Malaysia dan
Thailand plus bermain imbang kontra Filipina.
Medali emas polo air putra merupakan emas pertama untuk kontingen Indonesia di SEA Games 2019, sekaligus jadi langkah awal
atlet Tanah Air yang akhirnya bisa memperbaiki prestasi tahun 2017.
2. Edgar Tetap Raih Emas Meski Ayah Meninggal Dunia
Mungkin bisa dibilang kisah paling heroik yang dilakukan atlet Indonesia di SEA Games 2019. Adalah atlet wushu, Edgar
Xavier Marvelo yang bisa membawa pulang dua emas meski mengetahui sang ayah meninggal dunia.
Edgar meraih emas pada nomor daoshu/gunshu. Kemudian emas kedua datang dari nomor duilian beregu putra, di mana ia tampil
bersama Harris Horatius dan Seraf Naro Siregar.
Edgar bahkan berpeluang mendapatkan satu emas lagi. Sayangnya ada insiden pemotongan poin dari juri ketika ia tampil pada
nomor spesialisnya, changguan putra.
3. Siman, Satu-satunya Penyumbang Emas di Cabor Renang
Renang merupakan salah satu cabor yang gagal memenuhi target emas di SEA Games 2019. Alih-alih mengemban tugas meraih empat
emas, skuad renang Indonesia hanya mendapat satu emas.
Pahlawan renang Tanah Air yang menyumbangkan satu-satunya emas itu adalah I Gede Siman Sudartawa. Dia finis pertama pada
nomor 50 Meter Gaya Punggung Putra.
Dia menyelesaikan pertandingan dengan waktu 25,12 detik sekaligus memecahkan rekor SEA Games. Dia mengungguli atlet
Singapura, Zheng Wen Quah yang harus puas mendapat medali perak. Sementara atlet Vietnam, Nguyen Paul Le mendapat perunggu.
4. Bola Voli Putra Kalahkan Filipina di Final dan Rapor Sempurna
Medali emas di cabor bola voli putra sangat spesial. Karena Indonesia bisa mengalahkan tuan rumah yang tampil dengan
mendapat banyak dukungan dari suporter.
Pada partai final yang berlangsung di Stadion Phil Sports Arena, Indonesia bahkan menang tiga set langsung: 25-21, 27-25,
dan 25-17.
Hebatnya dalam perjalanan menuju tangga juara, tim voli putra Indonesia sama sekali tidak kehilangan satu set pun! Hasil ini sekaligus mengakhiri puasa medali emas voli putra yang sudah berlangsung selama 10 tahun.