DBasia.news – Mantan promotor Formula 1, Bernie Ecclestone, menegaskan bahwa GP Monako tak bisa digantikan dengan balapan manapun dan punya nilai sejarah bagi kejuaraan.
Setelah kontraknya selesai akhir musim nanti, otoritas GP Monako belum memperpanjang kontrak dengan Liberty Media untuk kejuaraan F1 2023 dan seterusnya.
Seluruh pihak yang berwenang di Monako, mulai dari Pangeran Albert II selaku kepala negara hingga para petinggi Automobile Club de Monaco tetap optimistis mampu mempertahankan gelaran tersebut.
Namun, untuk tetap masuk dalam kalender F1, mereka kemungkinan harus melepas sejumlah hak istimewa, seperti mengurangi atau bahkan menghilangkan pajak, serta memilih sponsor utama untuk melangsungkan perlombaan.
Sejak masuk kalender F1 pada 1950 lalu, GP Monako tak pernah memiliki sponsor utama. Semua pembiayaan balapan ditanggung oleh negara dan otoritas terkait.
GP Monako juga dinilai tak lagi memenuhi syarat teknis lomba yang baru saja dikeluarkan FIA selaku regulator. FIA sudah menetapkan bahwa panjang minumum lintasan untuk F1 adalah 3,5 km dengan jarak balapan paling tidak 305 km.
GP Monako saat ini tidak memenuhi kedua syarat yang disebutkan di atas. Panjang sirkuit jalan raya Monte Carlo hanyalah 3,337 km dan jarak lomba cuma mencapai 260 km.
Meskipun banyak masalah yang bisa membuat Grand Prix Monako dicoret dari kalender F1 di masa mendatang, eks promotor F1, Bernie Ecclestone, menilai balapan tersebut akan selalu memiliki ‘pedang tajam’ untuk menghadapi FIA dan Liberty Media.
“Tidak akan ada yang berani mengeluarkan Monako dari kalender F1. Saya juga tak yakin mereka berani membuatnya menjadi balap dua tahunan,” tuturnya dikutip dari Motorsport.com.
“Monako itu berlian yang tidak dapat Anda hilangkan dari diri Anda sendiri. Diskusi tentang apakah balapan ini bagus atau tidak, atau bahkan yang terburuk di kalender, mereka tidak melihat fakta bahwa Monako adalah balapan bersejarah yang tidak dapat dihilangkan begitu saja,” ia mengimbuhkan.
Lebih jauh Ecclestone juga mengkritik keras Sirkuit Miami, tuan rumah baru dalam kalender F1 yang seolah-olah dibuat sebagai pengganti balapan di Monte Carlo.
“Miami itu bukan balapan F1. Gaya yang dirancang penyelenggara, terlihat sangat amatir dengan kapal-kapal pesiar tiruan untuk menghidupkan nuansa seperti Monako,” ucap pria asal Inggris itu.
-
Hengkang Dari McLaren, CEO Red Bull Sedih Mendengar Situasi Ini
-
Mick Schumacher Masih Bisa Pakai Sasis Yang Rusak Usai Crash Di Jeddah
-
Juan Pablo Montoya: Pandangan Soal Pebalap Kedua Kini Sudah Berubah
-
Fernando Alonso Sempat Berpikir Untuk Tantang Hamilton Di GP Qatar
-
Fernando Alonso: George Russell Perlu Waktu Untuk Bisa Menyaingi Hamilton