DBasia.news – Mentor balap pembalap Ferrari, Charles Leclerc: Jules Bianchi meninggal dunia saat balapan. Namun kejadian tersebut tidak serta merta membuat Leclerc berpikir untuk meninggalkan motorsport.
Seperti diketahui, Bianchi wafat usai kecelakaan pada lomba F1 2014 di Sirkuit Suzuka, Jepang. Kala itu, Bianchi sempat koma dan meninggal dunia sembilan bulan usai insiden pada usia 25 tahun.
Bianchi dan Leclerc memang memiliki banyak kesamaan. Salah satunya keduanya sama-sama berstatus pembalap akademi Ferrari.
“Tidak pernah terpikirkan untuk berhenti berkarier (di motorsport) karena insiden itu (wafatnya Bianchi),” Leclerc menegaskan.
“Sejak awal Anda memutuskan terjun ke sini, Anda sudah tahu, betapa bahaya olahraga ini. Tentu berkat regulasi, level keamanan mobil semakin tinggi. Namun tidak ada yang tahu, saat Anda mengendarai mobil 340 km/jam,” tambahnya.
Leclerc sendiri punya rekam jejak mentereng di ajang balap sebelum naik kelas ke F1. Dia merupakan juara GP3 dan Formula 2.
Leclerc akhirnya melakukan debut di F1 pada tahun 2018 bersama Sauber. Berkat performa menjanjikan di musim debut ajang balap jet darat, Leclerc dipromosikan Ferrari masuk tim utama menggantikan posisi Kimi Raikkonen.
Leclerc pun mengakui kini apa yang ia lakukan di F1, salah satu tujuannya adalah membuat bangga Bianchi, sang mentor.
“Dia selalu menekan saya untuk terus maju dan membantu agar saya semakin baik. Ketika insiden itu terjadi, yang saya pikirkan hanya membuatnya bangga,” Leclerc menceritakan.*
-
Hengkang Dari McLaren, CEO Red Bull Sedih Mendengar Situasi Ini
-
Eks Promotor F1 Ini Dukung GP Monako Tetap Di Kalender F1
-
Mick Schumacher Masih Bisa Pakai Sasis Yang Rusak Usai Crash Di Jeddah
-
Eks Bos Honda F1 Resmi Gabung Red Bull Powertrains
-
Juan Pablo Montoya: Pandangan Soal Pebalap Kedua Kini Sudah Berubah