DBASIA Network

Ceo McLaren Buka Suara Soal Red Bull Lebihi Batasan Anggaran di F1 2021

DBasia.news – CEO McLaren, Zak Brown buka suara terkait pelanggaran batas anggaran yang dilakukan Red Bull pada F1 2021. Dia menilai, Red Bull tidak hanya pantas mendapatkan sanksi, melainkan juga harus mendapatkan hukuman balapan.

F1 terus berupaya mengurangi biaya yang dinilai cukup tinggi untuk olahraga jet darat ini. Salah satu cara yang dilakukan F1 yakni dengan mengeluarkan regulasi pembatasan pengeluaran tim yang berpartisipasi di F1.

Tercatat, batas maksimal pengeluaran hanya 145 juta dolar AS pada 2021. Angka tersebut secara bertahap terus dikurangi 5 juta dollar setiap dua tahun.

Namun, dari hasil audit dan analisis FIA terdapat tiga tim yang melanggar aturan itu pada 2021. Mereka adalah Aston Martin, Williams, dan Red Bull. Ketiga tim pun seharusnya diberi hukuman berupa denda.

Namun, Red Bull tercatat hanya kelebihan pengeluaran kurang dari 5% atau setara 7,25 juta dolar AS). Alhasil, Red Bull dinyatakan hanya melakukan pelanggaran minor.

Hal itu pun membuat hampir semua tim bersuara. Tak terkecuali Zak Brown dari McLaren yang mengatakan sekecil apapun itu adalah sebuah kecurangan.

CEO McLaren itu pun mengirim surat ke FIA yang berisi tuntutan agar semua tim yang melanggar bukan hanya diberi sanksi denda. Tapi juga penalti olahraga yang berdampak pada posisi tim dan pembalapnya di kejuaraan.

“Pelanggaran pengeluaran berlebihan, dan mungkin pelanggaran prosedural, merupakan kecurangan dengan menawarkan keuntungan signifikan di seluruh peraturan teknis, olahraga, dan keuangan,” tulis surat tersebut dikutip laman Metro, Selasa (18/10/2022).

“Intinya adalah setiap tim yang telah melebih-lebihkan telah mendapatkan keuntungan yang tidak adil baik dalam pengembangan mobil saat ini dan tahun berikutnya,” lanjutnya.

“Kami tidak merasa hukuman finansial saja akan menjadi hukuman yang cocok. Perlu ada penalti olahraga dalam hal ini, seperti yang ditentukan oleh FIA,” tandasnya.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk sangat tegas dalam menerapkan aturan demi integritas dan masa depan F1,” tutup surat itu.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?