DBasia.news – Max Verstappen akan berangkat ke Sochi akhir pekan ini dengan membawa hukuman turun tiga posisi start setelah terlibat insiden dengan Lewis Hamilton di Monza.
Verstappen diputuskan sebagai penyebab terjadinya kecelakaan karena dianggap tidak memiliki peluang masuk ke tikungan yang seharusnya adalah milik Hamilton.
Red Bull pada akhirnya mernerima keputusan Steward namun tetap berkeyakinan bahwa itu adalah murni kecelakaan dan kedua pebalap sama-sama bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Jelang GP Rusia yang akan digelar akhir pekan ini, sang kepala tim Christian Horner mengungkapkan bahwa penalti tersebut bukan lah rintangan untuk timnya. Menurutnya dengan atau tanpa penalti pun, Sochi tetap lah sirkuit yang sulit bagi Red Bull.
“Itu [Sochi] telah menjadi sirkuitnya Mercedes. Monza dan Sochi telah saya tandai sebagai sirkuitnya Mercedes sehingga itu akan menjadi tantangan bagi,” ujar Horner.
Kekhawatiran Horner cukup beralasan karena Mercedes selalu menang di sirkuit Rusia tersebut sejak 2014 sedangkan timnya belum pernah sekalipun merengkuh kemenangan di sana.
“Kami memiliki penalti grid yang harus diambil untuk Max juga, tetapi di Sochi itu bukan rintangan. Saya mencoba melihat hasil GP Rusia pada 2018, ketika itu Max naik dari posisi terakhir ke posisi pertama sebelum harus melakukan pit stop. Tahun lalu, kami finis di urutan kedua, tetapi ini adalah sirkuit yang belum pernah kami menangkan. Saya menantikannya dan melihat bagaimana kami bisa menaklukkannya,” lanjutnya.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja