DBasia.news – Bos Red Bull Racing, Christian Horner, mengaku sempat khawatir Max Verstappen bakal disalip oleh Lewis Hamilton di lap terakhir GP AS dan gagal menang.
Max Verstappen berhasil meraih kemenangan untuk pertama kalinya di Sirkuit COTA. Kesuksesan tersebut adalah hasil dari penerapan strategi balap agresif Red Bull Racing.
Verstappen hanya menggunakan ban medium selama 13 putaran sebelum menggantinya dengan ban keras. Lalu, 19 lap kemudian Die Roten Bullen kembali memanggilnya untuk melakukan pit stop kedua.
Keputusan berani tersebut membuat ia berada di depan rival utamanya, Lewis Hamilton, setelah kalah cepat saat start balapan.
Namun, pada lap-lap terakhir perlombaan, Hamilton semakin mendekat dan siap melakukan serangan kepada Verstappen. Ternyata, pebalap berusia 24 tahun itu berhasil mempertahankan ritme balapnya untuk memastikan kemenangan kedelapannya musim ini di GP Amerika Serikat.
Kendati begitu, apa yang terjadi pada fase akhir balapan membuat semua kru Red Bull berdebar-debar, termasuk sang prinsipal, Christian Horner.
“Kami tahu Lewis merupakan seorang pebalap yang sangat bagus terutama pada bagian terakhir balapan ketika dia mendapatkan keuntungan usai mengganti ban kedua,” kata Horner dikutip dari Motosport.com.
“Kehilangan balapan seperti itu, pada dua atau tiga lap terakhir, kami pernah beberapa kali mengalaminya, salah satunya di Montreal, yang mana itu sangat sulit diterima,” imbuhnya.
“Jadi, kekalahan di sini akan sangat menyakitkan. Max mampu memepertahankannya, dia melakukan pekerjaan dengan baik. Dia berkendara dengan luar biasa, dia sangat cerdas dan memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapi situasi itu,” ia melanjutkan.
Christian Horner juga mengatakan bahwa Max Verstappen berhasil memanajeman ban dengan baik dan memanfaatkan strategi mendesak yang dipakai Mercedes.
Pasalnya, memakai ban keras membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai suhu optimal. Hal tersebut membuat Verstappen memiliki waktu yang cukup untuk bisa membangun jarak dengan Hamilton agar tidak mendapat serangan menjelang lap-lap akhir.
“Mercedes bisa melakukan yang lebih baik daripada kami. Kami yakin mereka memikirkan untuk melakukan undercut pada pit stop kedua,” ujar Horner.
“Tingkat keausan ban mereka sangat bagus, jadi kami memutuskan untuk membawa Max masuk pit lebih awal lagi,” ia menjelaskan. “Di penghujung balapan, kompon ban Max hampir habis, dengan Hamilton berjarak kurang dari tiga detik. Dengan undercut, kami tidak ingin kehilangan posisi. Tapi, itu berarti sepuluh lap terakhir sangat krusial bagi kami,” tukasnya.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja