DBasia.news – Bos Ferrari, Mattia Binotto, ingin Haas mempertahankan Mick Schumacher untuk musim depan karena ia dipercaya bisa tampil kompetitif pada tahun keduanya di F1.
Mick Schumacher kerap menemui kesulitan pada F1 2021, yang merupakan musim debutnya di kelas utama. Tren serupa juga terjadi sejak ia berkarier di ajang F3.
Pada F3 musim 2017, Schumacher menutup musim di peringkat ke-12 klasemen akhir pebalap. Pebalap asal Jerman itu menerima tekanan yang sangat besar, apalagi ia membawa nama sang ayah yang merupakan legenda F1, Michael Schumacher.
Ia pun berhasil membalas beragam komentar miring yang berdatangan dengan kinerja memukau pada tahun berikutnya. Schumacher bahkan sukses menggondol mahkota juara.
Bakat luar biasa pebalapnya itu mendorong Prema Racing, tim yang dibela Schumacher di F3, untuk naik level ke F2. Lagi-lagi, pebalap berusia 22 tahun itu terpuruk ketika mulai berkarier di kelas menengah.
Mick Schumacher kala itu hanya mengoleksi 53 poin dan bertengger di peringkat ke-12 pada klasemen pebalap F2 2019. Edisi berikutnya pun menjadi batu loncatan penting dalam karier Schumacher.
Ia sukses menyabet titel juara dengan dua kemenangan serta delapan podium. Kansnya untuk mencicipi ajang F1 pun diberikan oleh Haas, ditambah dengan campur tangan Ferrari selaku pemasok mesin tim asal Amerika Serikat itu.
Saat penandatanganan kontrak, sang prinsipal tim, Gunther Steiner, menegaskan kalau komitmen Schumacher bisa otomatis diperpanjang.
Namun keinginan itu sedikit goyah ketika melihat performanya bersama Nikita Mazepin sepanjang musim 2021. Kedua rookie tersebut hingga kini belum pecah telur dan selalu finis di posisi paling buncit.
Belakangan, Schumacher dikabarkan sedang memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Steiner. Apalagi, tampaknya sang pemimpin tim sedikit lebih pro kepada Mazepin.
Namun bagaimanapun kondisinya, bos Ferrari, Mattia Binotto, mendorong supaya Haas mengamankan posisi Schumacher untuk musim 2022. Saat ini ia masih perlu menambah jam terbang, sementara itu Ferrari belum memiliki kursi kosong. Satu-satunya opsi lain yakni memperkuat Alfa Romeo.
“Pada tahun kedua di Haas, mungkin akan lebih baik baginya karena dia akan punya kesempatan menunjukkan betapa bagus kemampuannya di Formula 1,” kata Binotto dilansir dari Motorsport.com.
“Kami tahu Mick adalah pebalap bagus dan sejauh ini, cukup berhasil. Jadi kami sangat gembira. Dia perlu menuntaskan musim ini tanpa tekanan sebelum memutuskan kapan dia siap untuk Ferrari,” imbuhnya.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja