DBasia.news – Direktur Balap F1 yaitu Michael Masi membantah memberi perlakuan istimewa kepada tim Red Bull Racing. Ia menegaskan bahwa pihaknya selalu mengambil tindakan secara adil kepada semua pebalap dan tim.
Seperti yang diketahui, GP Brasil lalu diwarnai beberapa insiden yang menarik. Pertama, Lewis Hamilton harus dihukum start paling belakang pada sprint race karena sayap belakangnya dianggap melanggar aturan DRS.
Tidak berhenti sampai situ saja, Lewis Hamilton sempat ‘didorong’ keluar oleh Max Verstappen ketika berusaha menyalip di putaran 48. Toto Wolff selaku prinsipal Mercedes yang murka memprotes steward supaya memberi penalti kepada Max Verstappen. Manuver berbahayanya dianggap hampir mencelakai Hamilton.
Sayangnya, steward tidak menggubris protes dari Mercedes dan tidak melakukan investigasi apa-apa terkait insiden yang dimaksud. Seusai balapan, Wolff sempat menyindir FIA yang dianggap terlalu memanjakan Red Bull Racing. Michael Masi selaku pimpinan langsung menepis anggapan negatif itu dengan tegas.
“Itu adalah pertarungan untuk memimpin balapan, sangat ketat dan intens. Duel untuk titel juara dunia. Saya kira semua yang terlihat akhir pekan ini, antara kedua tim hanya menambah campuran itu,” ucap Masi.
“Setiap kompetitor, setiap pembalap, diperlakukan secara setara dan adil sepanjang waktu. Tentu saja, jika Anda mendapat penalti pada akhirnya, pasti setiap orang akan merasa tidak diperlakukan dengan adil. Jadi itu bagian dari peran kami,” tukasnya sekali lagi.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja