DBasia.news – Usai Valtteri Bottas gagal finis di GP Monako akibat masalah ban, mobil W12 yang dikemudikannya akan dibawa ke pabrik Mercedes di Brackley, Inggris.
Valtteri Bottas tengah menduduki posisi kedua saat balapan di GP Monako, selisih lima detik di belakang pemimpin balapan, Max Verstappen, ketika pebalap Finlandia itu masuk pit pada Lap 30.
Namun kesialan menimpanya usai Wheel gun Mercedes tidak dapat melepas ban depan bagian kanan dari mobil W12 milik Bottas. Ia pun terjebak di pit dan terpaksa harus mengakhiri balapan lebih awal.
“Jika kami tidak menggunakan pit stop gun dengan benar pada mur, maka itu dapat merusak permukaan penggerak mur,” kata Direktur Teknik Mercedes, James Allison, seperti yang dikutip dari laman Motorsport.com.
“Kami menyebutnya pemesinan mur. Ini seperti ketika Anda mengambil kepala obeng, dan Anda tidak memasangnya secara tepat. Anda mulai menyelesaikan bagian depan dari slot obeng, dan kemudian Anda tidak dapat melepaskan sekrup karena Anda tidak lagi memiliki bagian depan yang bisa digunakan,” ia menambahkan.
“Hal yang sangat mirip terjadi dengan mur pit stop kami. Pit stop gun mulai berputar dan memotong permukaan kemudi dari mur pengikat ban. Walau kuatnya pit stop gun, Anda hanya bisa mengarahkan mur ke tempat di mana tidak ada yang tersisa untuk dipegang, dan itulah yang kami alami,” jelas Allison.
Ia juga mengungkapkan bahwa timnya hingga kini masih tidak bisa melepaskan mur roda dari mobil. Dibutuhkan bor berkekuatan tinggi untuk melakukan pelepasan tersebut, dan hal itu hanya bisa dilakukan di pabrik mereka.
“Kami akhirnya tidak melepaskan roda. Mur itu masih terpasang dengan roda di garasi kami. Itu harus digiling. Dikeluarkan dengan keras untuk memotong sisa-sisa mur roda. Kami akan melakukannya di pabrik,” tuturnya.
Kegagalan finis Bottas sekaligus membuat peluang The Silver Arrow merebut podium di Monako lenyap. Apalagi rekan setimnya, Lewis Hamilton, hanya finis di urutan ketujuh.
Red Bull berhasil mengambil alih puncak klasemen sementara pebalap serta konstruktor, dengan Verstappen yang unggul 4 poin atas Hamilton.
“Kami perlu meninjau desain. Kami perlu meninjau material mur roda kami, karena mekanik yang mengoperasikan mur roda harus melakukannya dengan cara yang tidak dapat Anda matikan dengan mesin,” ungkap Bos Mercedes, Toto Wolff.
“Dan faktanya, seorang mekanik yang melakukannya adalah salah satu mekanik terbaik kami. Tidak ada pihak yang kami salahkan disini, terdapat banyak faktor yang menyebabkannya,” tutupnya.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja