Antonio Giovinazzi resmi kehilangan kursinya di Alfa Romeo, namun pebalap asal Italia itu berjanji untuk tetap bersikap professional di tiga seri terakhir.
Pekan ini, Alfa Romeo mengumumkan bahwa Antonio Giovinazzi bakal hengkang dari tim asal Swiss itu di akhir musim 2021. Posisi Giovinazzi akan digantikan oleh pebalap F2 asal Cina, Guanyu Zhou.
Saat mengonfirmasi kepergiannya dari ajang Formula 1 dan Alfa Romeo, pebalap asal Italia itu menulis kekecewaannya di akun media sosial miliknya. Ia terkesan menyindir dukungan finansial yang dibawa oleh Zhou ke tim bermesin Ferrari itu.
Unggahannya lantas mengundang kritik dari sang prinsipal tim, Frederic Vasseur, yang menyatakan dirinya kurang senang dengan sikap yang ditunjukkan Giovinazzi. Pebalap berusia 27 tahun tersebut diminta untuk tetap menyadari kesempatan yang telah diberikan oleh Alfa Romeo kepadanya.
Berbicara mengenai hal tersebut, Antonio Giovinazzi mengaku belum menemui Vasseur dan membahas soal unggahannya di media sosial. Akan tetapi, ia menegaskan dirinya akan tetap menjaga komitmen dan bersikap profesional di tiga balapan terakhir.
“Saya pikir saya sudah menjadi sosok yang profesional dalam beberapa tahun ke belakang, dan saya akan pertahankan itu dalam beberapa seri terakhir tahun ini,” ujarnya dikutip dari Motorsport.com.
“Saya tidak memiliki komentar lebih mengenai situasi ini. Saya senang dengan apa yang saya sampaikan, dan saya rasa saya sudah cukup profesional dalam beberapa tahun terakhir,” ia mengimbuhkan.
Setelah mengonfirmasi kepergiannya dari Alfa Romeo dan ajang F1, Giovinazzi langsung mengumumkan bahwa dirinya akan hijrah ke Formula E bersama Dragon Penske tahun depan.
Namun, rekan setim Kimi Raikkonen itu tetap berharap bisa mendapatkan peran di kelas utama lewat hubungannya dengan Ferrari. Kemungkinan besar ia akan dijadikan sebagai pebalap cadangan.
Selain itu, Giovinazzi mengincar kursi di ajang balap ketahanan bersama pabrikan asal Maranello itu, yang berencana turun di kejuaraan Hypercar beberapa tahun ke depan.
“Untuk Hypercar, mereka (Ferrari) akan turun di 2023, jadi tidak ada kabar lebih lanjut mengenai hal ini,” ungkap Giovinazzi.
“Tapi sejauh ini, saya sudah pasti akan turun di Formula E. Kompetisi yang menarik. Saya akan menikmati momen-momen balapan di sana,” ia menjelaskan.
“Saya juga ingin bertahan di sini, di Ferrari, mungkin menjadi pebalap ketiga. Jadi kita lihat saja apa yang akan terjadi di 2022,” tuturnya.
“Tentu saja (WEC) menjadi kompetisi yang memikat hati saya. Tapi ini semua masih terlalu dini untuk diputuskan,” tutup Giovinazzi.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja