DBasia.news – Prinsipal Aston Martin, Mike Krack, mengungkapkan bahwa timnya kini sedang menjajaki rencana untuk membangun divisi powertrain pada 2026 mendatang.
Aston Martin saat ini diketahui masih menggunakan power unit yang dipasok oleh Mercedes. Kali pertama mereka memakai mesin buatan pabrikan asal Jerman itu yakni pada 2009 lalu.
Sementara itu, Red Bull Racing saat ini telah menciptakan divisi powertrain sendiri, dengan maksud untuk membangun mesin baru dan memiliki kendali atas performa mobil mereka.
Prinsipal Aston Martin, Mike Krack, lalu mengungkapkan pihaknya akan mempertimbangkan rencana untuk meniru langkah Die Roten Bullen.
“Pertama-tama saya harus mengatakan kami senang dengan mitra mesin yang kami miliki,” ucapnya dikutip dari Motorsport.com.
“Tetapi kami memiliki seperangkat peraturan baru untuk 2026. Dengan lebih menekankan, jelas, pada tenaga listrik ketimbang hari ini,” imbuh eks bos BMW Motorsport tersebut.
“Saya kira itu normal untuk merek seperti Aston Martin, jika ada regulasi power unit baru yang Anda lihat ke dalamnya. Anda menyelidiki dengan hati-hati apakah ini secara strategis adalah hal yang benar.”
“Menurut saya, itu adalah langkah tepat yang diambil F1, untuk memiliki bias hybrid yang lebih tinggi, atau bias yang lebih tinggi pada tenaga listrik.”
“Saya pernah terlibat dengan BMW di keduanya. Formula E full electric, dengan Hypercar hybrid, mirip dengan F1, meski saya harus katakan tidak sama,” ungkap Krack.
Ia kemudian mengatakan bahwa setiap keputusan untuk membuat power unit mobil Formula 1 harus segera dilakukan.
“Sekarang tahun 2022 dan timeline masuk akal untuk memperkenalkannya pada 2026, karena kita tahu pesaing lain juga sedang mengevaluasi,” tuturnya.
“Jadi dari timeline, masuk akal jika Anda mengambil keputusan ini untuk berada di grid 2026, dengan (power unit) Anda sendiri. Saya pikir ini adalah saat yang tepat untuk melihatnya sekarang,” ia mengimbuhkan.
Krack lalu menegaskan bahwa tim yang dipimpinnya telah memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi penantang gelar juara dunia Formula 1 di masa mendatang.
“Perubahan infrastruktur yang terjadi di sini luar biasa. Ini adalah markas F1 baru pertama yang dibangun, saya pikir, dalam 19 tahun, kira-kira seperti itu,” ucapnya.
“Kami akan menjadi yang terdepan, yang dengan jelas menunjukkan ambisi yang dimiliki Lawrence (Stroll) dan tim.”
“Jadi, ya, itu rencana lima tahun. Kami akan memiliki semua kemungkinan atau semua fasilitas yang Anda butuhkan untuk sukses di sana. Kami maju dalam perjalanan kami,” tutup Krack.
-
Lewis Hamilton Akhirnya Mengakui Kehebatan Mobil Dari Red Bull
-
Max Verstappen Dianggap Arogan dan Kurang Bersyukur
-
Charles Leclerc Jadi Lebih Termotivasi Usai Dijatuhi Penalti Grid di F1 GP Arab Saudi 2023
-
Charles Leclerc Alami Nasib Buruk Jelang GP F1 Arab Saudi
-
Martin Brundle Nilai Mercedes Sedang Tidak Baik-baik Saja