DBasia.news – Wabah virus corona mulai mengganggu persiapan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020. Setidaknya, gangguan terjadi dalam penyelenggaraan kualifikasi beberapa cabang olahraga di Olimpiade Tokyo 2020 yang dihelat di China.
Virus Corona menyerang beberapa negara. Virus ini menyerang saluran pernapasan. Wuhan merupakan titik nol dari penyebaran virus corona yang kini mulai menyebar ke beberapa negara pertengahan Januari ini. Virus corona yang menyerang Wuhan sudah menelan korban sekitar 131 jiwa.
Segala bentuk kegiatan termasuk Kualifikasi Olimpiade 2020 terganggu. Kualifikasi sepak bola putri Olimpiade 2020 dipindah dari Kota Wuhan ke Nanjing.
Kualifikasi tinju Olimpiade 2020 dipindah ke Amman Yordania. Begitupun basket putri dari Kota Foshan, China ke Beograd, Serbia.
“Setelah secara hati-hati mengevaluasi perkembangan wabah virus corona dan memperhitungkan keamanan para pemain, FIBA telah memutuskan untuk memindahkan turnamen ke Beogard di mana kualifikasi Olimpiade sekarang akan dimainkan sebagai gantinya,” tulis rilis FIBA (Asosiasi Basket Internasional).
Di sisi lain, Marinori Watanebe selaku Presiden Federasi Senam Internasional, memberikan pandangannya terhadap Virus Corona yang menyerang beberapa negara. Ia mengacu pada dewan komite dari organisasi yang lebih ingin melindungi para atlet.
“Biasanya virus ini akan datang pada musim dingin dan akan hilang pada musim panas. ini sangatlah normal, saya mengacu pada dewan komite yang menggangap ini bukan kasus yang biasa. Di sini terlihat mereka (dewan komite) lebih ingin melindungi para atlet,” ujar Marinori Watanabe.
Tak hanya Kualifikasi Olimpiade 2020, Virus Corona menyebabkan beberapa event olahraga dibatalkan, seperti
Maraton Hong Kong (9 Februari) dan Lomba Balap Tour of Hainan (akhir Februari).
Sementara itu, Tour de Langkawi, balap sepeda di Pulau Chongming (7-9 Mei 2020) masih dalam perhitungan kemungkinan dibatalkan. Begitupun Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
“Kami secara teratur melakukan kontak dengan pihak berwenang China, yang memberi kami informasi tentang evolusi situasi kesehatan dan dampaknya pada organisasi kegiatan bersepeda di negara itu,” dikutip dari keterangan UCI (Union Cycliste Internationale), federasi balap sepeda dunia.
“Kami akan mengambil keputusan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan semua pemangku kepentingan.”