DBasia.news – Tak ada yang menyangkal jika Valentino Rossi merupakan salah satu pembalap MotoGP terbaik sepanjang masa. Kariernya selama kurang lebih 25 tahun telah menghasilkan sembilan gelar juara dunia.
Tapi, siapa sangka jika sebelum menjadi idola publik Italia, Rossi dulunya adalah seorang musuh yang dibenci oleh publik dari negara sendiri.
Rossi meniti karier balap bersama Aprilia pada 1996. Hanya perlu semusim, Rossi sudah menjuarai kelas 125.
“Realitanya, kami ingin menggaet Rossi karena ia anak Graziano, rider Italia yang hebat di GP250 dan GP500. Graziano juga membantu kami mengembangkan motor 125cc. Siapa angka anak ini, yang menandatangani kontrak pertamanya dengan nilai 30 juta lira (sekitar 15.500 euro) saja, malah jadi bintang dunia dan ditakdirkan lebih hebat dari Giacomo Agostini?” ujar Presiden Aprilia, Ivano Beggio, dikutip dari Tuttomotoriweb.
“Rivalitas dengan Biaggi menyertai debut Valentino Rossi, yang duduk di peringkat 9 di GP125 dan meraih kemenangan perdananya di Brno, dan itu nyaris tak terduga. Rossi dibawa ke kantor saya oleh (Carlo) Pernat sebagai rider muda yang sangat menjanjikan,” sambungnya.
Beggio sempat ingin memertahankan Rossi di Aprilia. Gaji besar siap ditawarkan kepada The Doctor.
Namun, Beggio sadar tak bisa menahan Rossi di timnya lebih lama. Kemampuan serta mimpi Rossi jauh lebih besar ketimbang Aprilia.
“Saya sudah bertahun-tahun tak bertemu dengan Valentino Rossi, tapi saya rasa ia tak berubah, dan ini bikin saya kaget bahwa ia akan diingat sebagai pebalap terhebat sepanjang masa. Tak lupa, jika di Italia olahraga balap motor menjadi sangat populer dan dipertimbangkan serius, serta dijadikan hobi, itu semua berkat Vale,” tutur Beggio.