DBASIA Network

Valentino Rossi Diibaratkan Del Piero Bermain di Piala Eropa 2020

DBasia.news – Valentino Rossi masih balapan menggeber motor pada usia kepala empat. Kehadirannya dianggap sudah terlalu tua untuk kompetisi sekelas MotoGP 2021.

Rossi menjadi rider paling uzur yang bertarung di MotoGP 2021. The Doctor saat ini berumur 42 tahun dan membela tim Petronas Yamaha.

Performa Rossi hingga jeda musim panas ini bisa dikatakan buruk. Juara dunia delapan kali itu terjerembab di posisi ke-19 klasemen sementara dengan 17 poin, dan hanya bisa finis paling cepat di urutan kesepuluh.

Banyak pihak menilai jebloknya penampilan Valentino Rossi di paruh pertama MotoGP 2021 berkaitan dengan faktor usia. VR46 dianggap kesulitan menghadapi rider-rider lain yang jauh lebih muda dan agresif.

Salah satu yang berpendapat seperti itu adalah mantan rival Rossi di 125cc, Lucio Cecchinello. Manajer tim LCR Honda itu menilai gaya balapan saat ini berbeda dengan style Rossi di masa kejayaannya.

Cecchinello bahkan membandingkan Rossi dengan legenda Timnas Italia, Alessandro Del Piero. Baginya, kehadiran The Doctor di lintasan saat ini mirip dengan apabila eks pesepakbola 46 tahun itu tampil untuk Gli Azzurri di Euro 2020.

“Setiap era memiliki gayanya sendiri dan Valentino saat ini bertarung dengan rider-rider berusia 20 tahun. Gaya balapan telah berubah dan tak mudah untuk beradaptasi dengan itu,” kata Cecchinello, dikutip dari Tuttomotoriweb.

“Ini akan seperti menurunkan Del Piero, pemain terbaik dua puluh tahun lalu, di final Piala Eropa melawan Inggris. Kami jelas tidak akan menang, sebab cara bermain telah berubah,” ucapnya.

Di satu sisi, Cecchinello tetap mengapresiasi apa yang sudah ditorehkan Rossi sepanjang kariernya di MotoGP. Dia mengakui kompatriotnya itu sebagai sosok yang mempopulerkan balapan motor.

“Valentino layak mendapatkan monumen di setiap sirkuit yang kami kunjungi. Dia memiliki jasa besar membawa balapan motor ke penonton di setiap rumah,” Cecchinello mengungkapkan.

“Berkat dia, popularitas MotoGP berkembang pesat dan itu sangat unik. Meski demikian, tidak ada yang abadi dan penurunan performa adalah bagian peristiwa alamiah,” pungkasnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?