DBasia.news – Novak Djokovic yang emosional, menitikkan air mata di hadapan para penonton tuan rumah yang antusias di Belgrade setelah ia gagal melaju ke final dari leg pertama Adria Tour.
Kepada 4.000 penonton yang memadati Novak Tennis Centre, petenis peringkat 1 dunia, Djokovic mengungkapkan, “Saya tidak menangis karena saya tidak melaju ke final. Saya hanya dipenuhi emosi, karena ini mengingatkan saya akan masa kanak-kanak saya.”
“Beberapa hari terakhir telah menjadi hari yang begitu emosional dan saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung ajang ini dan membuatnya terjadi.”
Kepada para penonton yang bertepuk tangan sambil berdiri, petenis berusia 33 tahun, Djokovic menambahkan, “Saya mencintai anda semua dan terima kasih banyak telah datang.”
Adria Tour mengalami sedikit hambatan setelah leg yang seharusnya digelar di Montenegro terpaksa dibatalkan karena protokol tentang COVID-19 yang masih diberlakukan.
Montenegro akan menjadi pemberhentian ketiga dari Adria Tour pada 27 – 28 Juni setelah Kroasia dan sebelum berakhir di Bosnia. Tetapi pihak penyelenggara menyatakan bahwa kunjungan ke negara tetangga mereka tersebut harus dibatalkan setelah protokol yang diterapkan di Serbia tidak sesuai dengan protokol kesehatan ketat yang diperlukan.
Sementara itu, ketika dimintai komentar tentang aturan jaga jarak selama Adria Tour berlangsung yang dihadiri cukup banyak penonton, Djokovic menyatakan bahwa Serbia telah cukup sukses menangani pandemi COVID-19.
“Tentu anda bisa mengkritik, anda juga bisa mengatakan bahwa ini berbahaya atau tidak, tetapi bukan terserah saya untuk membuat menilai mana yang benar atau salah dilihat dari sisi kesehatan,” komentar Djokovic yang menegaskan bahwa ia beraksi sesuai dengan rekomendasi pihak pemerintah Serbia.
Negara-negara Balkan bisa dikatakan cukup sukses menangani pandemi COVID-19. Dari 22 juta penduduk yang mendiami daerah Balkan, kurang lebih 24.000 orang terinfeksi dengan angka kematian mencapai kurang dari 800 kematian.
Pihak penyelenggara Adria Tour di Belgrade menghormati semua aturan dalam pelonggaran masa lockdown, salah satunya dengan menjual 1.000 tiket yang terjual habis dalam 7 menit saja.
Setelah itu, pihak pemerintah semakin melonggarkan peraturan dan 1.000 tiket lainnya terjual dengan waktu sama cepatnya. 2.000 tiket tambahan didistribusikan oleh sponsor yang bervariasi.
Namun, para penonton tampaknya tidak terlalu mengikuti langkah-langkah yang diperlukan. Setiap penonton diberikan masker di pintu masuk stadion, tetapi hanya sedikit dari mereka yang mengenakannya.