DBasia.news – Perpisahan Johann Zarco bersama KTM pada penghujung musim 2019 membuat paddock MotoGP gempar. Gempar karena pembalap asal Prancis ini sejatinya terikat kontrak sampai MotoGP 2020.
Kini Zarco dalam situasi terjepit. Karena dengan Jack Miller perpanjang kontrak bersama tim satelit Pramac Ducati, maka 90 persen kemungkinan ia tidak mendapat kursi di MotoGP tahun depan.
Dalam wawancara dengan media Prancis, L’Equipe, Zarco menceritakan keputusan mengakhiri kontrak bersama KTM satu tahun lebih awal, murni karena motor tidak kompetitif.
Dia bahkan secara terang-terangan mengaku punya bayaran besar dari KTM. Hanya saja juara dunia Moto2 dua kali ini enggan berlomba hanya sekadar faktor uang.
“Untuk terus berlomba dengan gaji besar yang didapat dari KTM tidak menghormati diri sendiri. Saya ingin bersaing meraih podium,” Zarco menuturkan.
Pada wawancara ini, eks pembalap tim satelit Tech 3 Yamaha ini turut menegaskan dirinya yang meminta untuk menyudahi kontrak bersama KTM. Dia pun menyebut pabrikan asal Austria tersebut menghormati keputusannya.
“Saya bertemu Stefan (bos KTM MotoGP) pada Sabtu sore (akhir pekan lalu), setelah memikirkan secara matang. Selama delapan bulan, kami sudah berusaha maksimal dan kami tidak kunjung menunjukkan langkah maju,” Zarco menuturkan.
“Inilah alasan saya harus meninggalkan tim. Karena cara bersaing yang kami rasakan sekarang, bukan yang saya inginkan,” tambahnya.
Zarco sejatinya sempat membawa motor KTM menempati posisi tiga pada sesi kualifikasi MotoGP Rep. Ceko. Namun ketika lomba, ia lebih sering kalah melawan rekan setimnya, Pol Espargaro.*