DBasia.news – Minimal, satu gelar BWF World Tour harus didapat pada 2019. Oleh karena itulah, pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur, menekankan kepada anak asuhnya untuk segera meningkatkan prestasi.
Hal itu perlu dilakukan untuk menggenjot prestasi tunggal putri Indonesia. Apalagi, PBSI menargetkan lebih dari satu wakil yang bisa lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Minarti juga tak memberikan beban terlalu berat kepada tunggal putri Indonesia. Minimal satu gelar superseries 100 sudah cukup untuk membuktikan diri.
“Ya, kalau mau juara itu di BWF World Tour level Super 100, 300 atau 500. Untuk Super 1000 itu agak susah,” ujar Minarti.
Prestasi tunggal putri Indonesia sepanjang 2018 bagai mati angin. Tak ada satu gelar yang berhasil dibawa pulang Gregoria Mariska Tunjung dkk.
Peningkatan prestasi hanya terasa pada Gregoria yang berhasil menembus ranking 15 dunia. Padahal pebulu tangkis berusia 19 tahun itu baru memulai debut.
Adapun tiga tunggal putri lainnya, Fitriani, Ruselli Hartawan, dan Dinar Dyah Agustine, masih melempem. Fitriani bahkan terlempar dari posisi 20 besar ranking BWF.
“Mudah-mudahan mereka bisa lebih matang tahun depan. Dengan semua yang mereka lakukan, serta evaluasi di tahun ini. Semoga performa mereka bisa diperbaiki, dan tahun depan bisa lebih bagus,” ujar Minarti.