Tokyo Marathon Terbatas Hanya untuk Pelari Elite

DBasia.news –  Penyelenggara Tokyo Marathon 2020 akan membatasi jumlah pelari acara tahunan internasional ini, sebagai dampak dari pencegahan penyebaran virus corona.

Tokyo Marathon hanya akan mengizinkan atlet elite, termasuk pelari kursi roda, untuk mengambil bagian dalam acara pra-Olimpiade mendatang.

Menurut sumber, dari 38 ribu peserta yang dijadwalkan bertanding pada 1 Maret, mereka yang masuk dalam kategori ‘peserta umum’ tidak akan diizinkan untuk berpartisipasi.

Tokyo Marathon sekaligus kualifikasi untuk Olimpiade 2020, dan pelari akan mengejar tiket terakhir di tim putra maraton Jepang di Olimpiade. Pemegang rekor maraton putra Jepang Suguru Osako dan pemegang rekor nasional masa lalu Yuta Shitara termasuk di antara yang diundang ke kategori elite lomba. Lintasan maraton penuh atlet elite yang meliputi 176 pelari dan 30 atlet kursi roda.

Dengan Olimpiade 2020 yang berlangsung kurang dari enam bulan, para pejabat Olimpiade Tokyo menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan virus yang menyebar cepat dapat mengganggu acara yang dijadwalkan mulai 24 Juli hingga 9 Agustus.

Kekacauan yang disebabkan oleh wabah corona telah mengakibatkan sejumlah acara olahraga dibatalkan atau dijadwal ulang di China dan Jepang. Namun, ketua Olimpiade 2020 Yoshiro Mori mengatakan pihaknya belum mempertimbangkan untuk membatalkan Olimpiade.

Panitia Tokyo Marathon sebelumnya meminta pelari yang berada di China untuk membatalkan perlombaan tahun ini, dengan menjamin mereka untuk kembali masuk ke perlombaan tahun depan dan tanpa biaya pendaftaran.