DBasia.news – Panitia kejuaraan Tinju Internasional Piala Presiden RI ke-23 menyatakan saat ini sudah terdaftar 300 petinju dari 27 negara yang akan bertanding di Labuan Bajo pada 22-29 Juli 2019.
Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Brigjen Pol Drs. Johni Asadoma yang juga adalah Wakapolda NTT kepada Antara di Kupang, Selasa (11/6) mengatakan bahwa saat ini jumlah petinju sudah semakin bertambah menjdadi 300 peserta.
“Mereka semua berasal dari 27 negara di dunia, yang ingin mengikuti kejuaraan tersebut,” katanya.
Sejumlah negara yang mengirimkan pesertanya itu terdiri dari Afganistan, Amerika Serikat, Australia, Cina, Cina Taipe, Gambia, Hongkong, India dan Indonesia.
Selain itu ada juga dari Irak, Korea Selatan, Korea Utara, Kuwait, Kyrgistan, Laos, Malaysia, Mongolia, New Zealand, Nepal, Pakistan, Philipina, Qatar, Singapura, Srilangka, Thailand, Uni Emirat Arab serta Uzbekistan.
“Kita sudah pastikan pelaksanaannya tetap dilakukan pada 22 Juli denganlokasinya diselenggarakan di pinggir pantai Gorontalo, jalan Pantai Pede, KM 5 Labuan Bajo,” tutur dia.
Ia mengharapkan agar penyelenggaraannya kejuaraan itu harus sukses dan kesuksesan sangat ditentukan oleh kinerja Panitia. Karena itu, panitia harus bekerja optimal dengan komitmen yang tinggi.
“Kalau panitia tidak bekerja dengan sungguh-sungguh, maka bisa dipastikan event internasional ini gagal, dan nama NTT tentu akan tercoreng. Saya minta, kita semua harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi,” pintanya.
Ia menambahkan selain semakin bertambahnya jumlah peserta, kejuaraan tinju internasional yang sudah sesuai dengan Program Kerja PB Pertina tahun 2019 dan kalender Kejuaraan Badan Tinju Dunia atau Association Internationale de Boxe Amateur (AIBA) memiliki Wasit/Hakim Internasional yang jumlahnya mencapai 22 orang serta petugas internasonal 8 orang.
Ia menambahkan kategori dan kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan tinju internasional itu antara lain Kelas Elite wanita usia 19-40 tahun dan Kelas Elite pria usia 19-40 tahun.
Kelas elit wanita terdiri dari Kelas Layang 48 Kg, Kelas terbang 51 Kg, Kelas Bantam 54 Kg, Kelas Bulu 57 Kg, Kelas Ringan 60 Kg, dan Kelas Walter ringan 64 Kg.
Sedangkan Kelas Elite pria terdiri dari Kelas Layang Ringan 46 Kg, Kelas Layang 49 Kg, Kelas Terbang 52 Kg, Kelas Bantam 56 Kg, Kelas Ringan 60 Kg, Kelas Walter Ringan 64 Kg, Kelas Walter 69 Kg dan Kelas Menengah Ringan 75 Kg.
Orang nomor dua di Polda NTT itu menambahkan sistem pertandingan menggunakan standar internasional, dimana setiap pertandingan dilaksanakan dalam tiga ronde dengan alokasi waktu tiga menit tiap ronde, satu menit istirahat.
Petinju yang dinyatakan kalah tidak dapat bertanding lagi sehingga akan ada dua petinju juara tiga pada setiap kelas.
“Petinju Putera tidak menggunakan Head Guard kecuali Petinju Wanita. Dan keputusan pemenang oleh Tim Juri tidak bisa diganggu gugat,” katanya.